<p>Alibaba Cloud meluncurkan data center keduanya di Indonesia lewat PT Indointernet Tbk yang kini bakal IPO di BEI / Dok. Indonet</p>
Korporasi

Hari Pertama Diperdagangkan, Saham Distributor Alibaba Cloud Melejit 20 Persen

  • Hari ini EDGE resmi tercatat pada papan pengembangan BEI sekaligus menjadi perusahaan ketujuh yang listing pada tahun 2021.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Saham emiten teknologi PT Indointernet Tbk (EDGE) membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin, 8 Februari 2021. Pada akhir sesi pertama, saham EDGE melejit 20% ke level harga Rp8.850 per lembar.

Berdasarkan data RTI, saham EDGE dibuka pada harga Rp7.375 per lembar dan telah ditransaksikan sebanyak dua kali sebesar 2.500 lembar saham dengan nilai Rp22,13 juta. Kapitalisasi pasar perseroan senilai Rp3,58 triliun.

Hari ini EDGE resmi tercatat pada papan pengembangan BEI sekaligus menjadi perusahaan ketujuh yang listing pada tahun 2021. EDGE memulai kegiatan usahanya pada tahun 1994 sebagai penyedia jasa internet swasta komersial pertama di Indonesia.

Emiten tersebut bergerak pada sektor telekomunikasi, aktivitas jasa informasi, aktivitas pemrograman serta konsultasi komputer termasuk penyediaan pusat data dan konektivitas.

Sebelumnya, perusahaan distributor Alibaba Cloud itu sukses melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) beberapa waktu lalu. Perseroan melepas 404,05 juta lembar saham dengan harga penawaran senilai Rp7.375 per lembar.

Rencananya, perusahaan yang populer dengan nama Indonet tersebut akan menggunakan 90% dana IPO untuk pembangunan edge data center (EDC) yang merupakan bisnis utama perseroan.

Lalu, 6% untuk belanja modal (capital expenditure) berupa perangkat pengembangan jaringan digitalisasi sebagai penyedia layanan komputasi awan. Sedangkan, sisanya sebanyak 4% dari total pendanaan akan dialokasikan untuk modal kerja (working capital).