Harta Djaya Karya (MEJA) Resmi Melantai, Dana Segar Rp49,44 Miliar untuk Kebutuhan Ini
- PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) yang bergerak di bidang furnitur ini berhasil mengumpulkan dana segar Rp49,44 miliar. Dana segar IPO ini akan digunakan untuk mengakusisi kebutuhan perangkat kerja.
Korporasi
JAKARTA - PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) resmi meluncurkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 12 Februari 2024. Emiten furnitur ini berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp49,44 miliar.
Pagi tadi, Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto menyampaikan di Main Hall BEI, Jakarta, bahwa dana yang diperoleh dari kegiatan korporasi ini akan dialokasikan untuk mengakuisisi peralatan kerja yang diperlukan oleh perusahaan.
“Dana IPO akan digunakan untuk membeli aset tetap, berupa peralatan kerja kantor, peralatan kerja proyek kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi," katanya dikutip dari Antara pada Senin, 12 Februari 2024.
- Start-up Asal China Bakal Rilis Roket Ulang Alik Tahun Ini
- Jelang Pemilu, Pertamina Tingkatkan Pasokan LPG 3kg di Jawa Timur
- Baru IPO, Emiten Teknologi Topindo (TOSK) Ungkap Strategi Kerek Laba Usaha
Berdasarkan data IDX Mobile, pasca melantai di BEI pukul 09.00 WIB pagi tadi, saham MEJA telah berada di level Rp111 per saham. Nominal tersebut melesat 7,77% dari harga penawaran umum 103 per saham.
Asal tahu saja, masa penawaran umum saham yang berkodekan MEJA berlangsung pada 31 Januari sampai 6 Februari 2024, dengan menawarkan 480 juta saham baru atau setara dengan 25,03 persen dari modal disetor setelah IPO.
Sementara itu frekuensi transaksi saham MEJA pada pukul 12.00 WIB, berada di angka 17,4 ribu dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 202 juta lembar saham. Sedangkan nilai transaksi (turnover) saham ini tembus Rp21.9 miliar.
Pria yang akrab disapa Richie juga menamabahkan bahwa sebagian dana hasil IPO juga akan dialokasikan untuk modal kerja, seperti pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, serta pengadaan furnitur.
"PT HDK berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi, inovatif, dan sesuai kebutuhan pelanggan. Kami percaya bahwa melalui layanan terintegrasi, akan terus menjadi pilihan utama dalam industri desain dan konstruksi interior," ujar Richie.
- Tak Hanya Inflasi Medis, ‘Overtreatment’ RS Bikin Klaim Asuransi Lebih Tinggi
- PAL-PLN Kolaborasi Hadirkan Pembangkit Listrik Terapung di Maluku
- Cadangan Devisa China Turun Rp136 Triliun, Ini Pemicunya
Richie menyebut, aksi IPO akan memberikan momentum tambahan bagi perseroan, sehingga dapat mempercepat dan memperkuat pertumbuhan secara lebih efisien melalui peningkatan skala ekonomis di masa mendatang.
Dalam aksinya, perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek.
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Hary Herdiyanto menyebut keunggulan dan kekuatan utama perseroan yaitu kemampuannya dalam melewati krisis akibat pandemi COVID-19 di saat sektor penopangnya (properti & konstruksi) terdampak.
"Perseroan memiliki kemampuan mencatatkan marjin yang cukup baik, serta potensi pertumbuhan yang besar di masa mendatang, khususnya akibat rebound sektor properti dan konstruksi yang diharapkan terjadi pasca pandemi COVID-19," ujar Hary.
Bersamaan dengan IPO, perseroan menerbitkan sebanyak 480 ribu Waran Seri I, dengan rasio setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp115 per saham.
Sebagai informasi, PT HDK bergerak di bidang industri konsultasi desain, konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur, dan sedang memperluas layanan dengan menawarkan konsultasi desain komprehensif, mulai dari perencanaan ruang hingga pemilihan bahan.