Harta Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda yang Jadi Pesakitan Kasus Korupsi
- Emirsyah didakwa merugikan negara hingga Rp9,37 triliun dalam dugaan korupsi pengadaan pesawat.
Nasional
JAKARTA - Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar sedang menjadi bahan pembicaraan. Ini setelah dia tersandung dua kasus sekaligus yaitu dugaan korupsi pengadaan pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600 dan kasus suap pengadaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik Garuda Indonesia.
Dalam kasus suap tersebut, Emirsyah Satar telah menerima vonis dari hakim Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta pada 8 Mei 2020. Sedangkan dalam kasus korupsi masih berjalan proses persidangan. Emirsyah didakwa merugikan negara hingga Rp9,37 triliun dalam dugaan korupsi pengadaan pesawat.
Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 5 Desember 2013, total harta kekayaan Emirsyah Satar mencapai Rp48.738.749.245. Harta itu terdiri dari beberapa macam aset.
Mantan Dirut PT GA itu tercatat memiliki Sembilan bidang tanah dan bangunan di beberapa lokasi dengan nilainya mencapai Rp 42.577.357.847. Tercatat tiga bidang tanah dan bangunannya berada di luar negeri. Dua bidang tanah dan bangunan yang berada di Singapura masing-masing senilai Rp5.748.000.000 dan Rp12.018.867.197. Kemudian sebidang tanah dan bangunan di Melbourne, Australia senilai Rp10.806.963.650.
- Profil Budi Said, Crazy Rich Surabaya yang Menang Gugatan Emas 1,1 Ton
- UOB FinLab Indonesia Resmi Diluncurkan, Siap Jadi Akselerator Bisnis bagi UKM Dalam Negeri
- Apple Rilis iOS 17, Berikut Sederet Fitur Baru yang Disediakan
Perihal isi garasi, terdapat lima mobil yang menghiasi ruang tersebut dengan total nilai Rp 1.788.000.000. Berdasarkan LHKPN yang diunggahnya, dirinya memiliki dua unit mobil merk Mercedes Benz tahun 2006 dan 2011 yang masing masing senilai Rp250.000.000 dan Rp818.000.000.
Emirsyah Satar juga memiliki satu unit mobil BMW tahun 2001 senilai Rp120.000.000, satu unit Toyota Harrier tahun 2005 senilai Rp300.000.000, dan satu unit Range Rover tahun 2004 senilai Rp300.000.000.
Satar juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1.456.000.000. Dalam hal surat berharga dirinya memiliki senilai Rp1.528.276.750. Emirsyah Satar juga memiliki giro dan setara kas senilai Rp2.744.293.234. Terkait utang, dalam LHKPN tersebut dirinuya tercatat memiliki utang senilai Rp1.355.178.586.
Profil Singkat
Emirsyah Satar merupakan pria berdarah Minangkabau yang lahir di Jakarta, 28 Juni 1959. Dirinya pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan Sorbonne University Paris.
- Pertama di Asia Tenggara, Semen Indonesia Operasikan Fasilitas Penjaga Ozon
- Disebut Mitra Premium, Ferrari dan Puma Perbarui Kontrak Kerja Sama Bisnis
- Uni Eropa Denda TikTok Rp5,5 Triliun
Karier Emirsyah Satar berawal di Kantor Akuntan Pricewaterhouse Coopers sebagai auditor pada tahun 1983. Selepas lulus dari bangku perkuliahan, dirinya melanjutkan kariernya sebagai Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank.
Memasuki tahun 1998, Emirsyah Satar menduduki posisi EVP Finance (CFO) Garuda Indonesia. Posisi tersebut didudukinya hingga tahun 2003 sebelum akhirnya dirinya kembali dunia perbankan sebagai Wakil Direktur PT Danamon Indonesia.
Emirsyah Satar kembali ke Garuda Indonesia pada tahun 2005 dan menduduki jabatan sebagai direktur utama. Jabatan ini diembannya selama hampir Sembilan tahun hingga berakhir pada 2014 kala ia mengundurkan diri.
Pasca mundur dari Garuda, Emirsyah menjadi komisaris Independen PT. Danamon Indonesia di tahun 2015. Keberadannya dilirik oleh pemilik Lippo Group yang kemudian membawanya menjadi Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan e-commerce MatahariMall.com.