Harta Kepala Basarnas: Duit Rp10 Miliar hingga Pesawat Pribadi
- Jumlah kekayaan yang dilaporkan tersebut kontras dengan dugaan suap senilai Rp88,3 miliar yang menderanya saat ini.
Nasional
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi (HA) baru saja ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus suap proyek pengadaan barang di lingkup Basarnas. Henri diduga menerima suap senilai Rp88,3 miliar dari proyek tersebut.
Henri Alfiandi menjabat sebagai Kabasarnas sejak 4 Februari 2021. Jabatan tersebut berakhir pada Pada 17 Juli 2023 ketika Panglima anglima TNI Laksamana Yudo Margono menunjuk Marsdya TNI Kusworo menjadi Kepala Basarnas karena Henri telah memasuki masa pensiun.
Di akhir masa jabatan tersebut Henri justru tersandung dugaan kasus korupsi. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada 2022, kekayaan Henri Alfiandi sejumlah Rp10.973.754.000. Data tersebut dilaporkan 24 Maret 2023. Kabasarnas tidak memiliki utang di dalam laporan LHKPN.
- Singapura akan Dirikan Kedutaan Besar di Timor Leste
- Ekonom Unair Nilai PPPK Part Time Bukan Solusi Hemat Anggaran Negara
- Twitter Izinkan Pelanggan Twitter Blue untuk Download Video, Tertarik Berlangganan?
Jumlah kekayaan yang dilaporkan tersebut kontras dengan dugaan suap senilai Rp88,3 miliar yang menderanya saat ini. Adapun merujuk LHPKN, mayoritas kekayaan Henri Alfiandi berasal dari tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 4.820.000.000.
Tanah tersebut tersebar di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Lebih rinci, Kabasarnas tersebut memiliki 2 bidang tanah dan bangunan di Kota Pekanbaru. Tanah tersebut diperoleh dari hasil sendiri yang nilainya mencapai Rp340.000.000.
Bidang tanah dan bangunan lainnya yang dimiliki oleh Henri berada di Kabupaten Kampar sejumlah 3 bidang dengan nilai Rp4.480.000.000. Tanah tersebut juga diperoleh dari hasil sendiri seperti tercantum dalam LHKPN.Adapun untuk transportasi dan mesin, Henri Alfiandi tercatat memiliki kekayaan Rp 1.045.000.000.
Kekayaan tersebut meliputi mobil yaitu NISSAN GRAND LIVINA tahun 2012 seharga Rp60 juta. Mobil kedua yaitu FIN KOMODO IV tahun 2019 seharga Rp60 juta dan ketiga yakni mobil HONDA CRV Tahun 2017 seharga Rp275 juta.
Henri juga tercatat memiliki sebuah pesawat terbang ZENITH 750 STOL tahun 2019 yang bernilai Rp650 juta. Kepemilikan pesawat tersebut mulai tercatat di LHKPN Henri Alfiandi sejak tahun 2021.
- Singapura akan Dirikan Kedutaan Besar di Timor Leste
- Ekonom Unair Nilai PPPK Part Time Bukan Solusi Hemat Anggaran Negara
- Twitter Izinkan Pelanggan Twitter Blue untuk Download Video, Tertarik Berlangganan?
Lebih lanjut, Henri Alfiandi mempunyai kekayaan berupa harta bergerak lainnya yang nilainya Rp452.600.000. Adapun kekayaan lain berupa kas dan setara kas nilainya mencapai Rp4.056.154.000 serta harta lainnya senilai Rp600.000.000.
Berdasarkan laporan LHKPN tahun 2021 dan 2022 tercatat terjadi peningkatan terhadap harta kekakayaan Basarnas tersebut. Dalam rentang tahun tersebut nilai kekayaan dari tanah dan bangunan meningkat Rp623.600.00 dari sebelumnya Rp4.196.400.000 menjadi Rp4.820.000.000.
Peningkatan lainnya juga terdapat pada harta bergerak dimana pada 2021 nilainya Rp255.800.000 yang kemudian meningkat menjadi Rp452.600.000 pada 2022. Harta kas dan setara kas juga turut mengalami peningkatan dari Rp3.536.154.000 pada 2021 meningkat menjadi Rp4.056.154.000 di tahun 2022.
Selain peningkatan, terdapat pula penurunan selama rentang waktu tersebut. Transportasi dan mesin yang semula bernilai Rp1.070.000.000 menurun menjadi Rp1.045.000.000 pada tahun 2022. Kemudian harta lainnya yang semula Rp1 miliar turun menjadi Rp600 juta.