Harum Energy Akuisisi Smelter Nikel Infei Metal Nyaris Rp1 Triliun
Emiten tambang batu bara dan nikel PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui anak perusahaan PT Tanito Harum Nickel telah mengakuisisi 24,5% atau sebanyak 259.603 lembar saham PT Infei Metal Industry (IMI), Nilai transaksi ini mencapai US$68,6 juta atau setara Rp960,4 miliar pada 19 Februari 2021.
Korporasi
JAKARTA – Emiten tambang batu bara dan nikel PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui anak perusahaan PT Tanito Harum Nickel telah mengakuisisi 24,5% atau sebanyak 259.603 lembar saham PT Infei Metal Industry (IMI), Nilai transaksi ini mencapai US$68,6 juta atau setara Rp960,4 miliar pada 19 Februari 2021.
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengatakan tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk mengembangkan kegiatan usaha hilir penambangan nikel milik perseroan ke tahap pengolahan. Dengan begitu, harapannya dapat meningkatkan nilai tambah pada produksi HRUM.
“PT IMI merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pemurnian nikel (smelter) dan didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 22 Februari 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Belakangan, perseroan kerap melakukan akuisisi pada sejumlah produsen nikel di Indonesia. Tak hanya di Tanah Air, perseroan bahkan tercatat menanamkan investasi pada perusahaan nikel di negera tetangga, Australia.
Pada 1 Februari 2021 misalnya, perseroan melalui PT Tanito Harum Nickel mengakuisisi 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd. Jumlah transaksi ini setara dengan US$80,32 juta atau sekitar Rp1,12 triliun.
Aquila Nickel merupakan salah satu portofolio investasi Solway Investment Group, perusahaan investasi global yang berbasis di Swiss. Perusahaan fokus pada bisnis pertambangan dan logam ini memiliki sejumlah pabrik maupun tambang logam di Guatemala, Ukraina, Rusia, Makedonia, termasuk Indonesia.
Pada pertengahan 2020, Harum Energy sempat melakukan aksi borong saham Nickel Mines Ltd. Perseroan membeli 39 juta lembar saham perusahaan tambang nikel asal Australia tersebut dengan nilai 34,26 juta dolar Australia.
Pembelian saham Nickel Mines merupakan upaya Harum Energy melakukan diversifikasi usaha perseroan ke sektor non-batu bara. Nickel Mines tercatat sebagai perusahaan terbuka asal Australia yang bergerak pada bisnis tambang dengan memproduksi nickel pig iron (NPI), salah satu bahan utama dalam produksi baja tahan karat (stainless steel).
Nickel Mines diketahui mengempit 60% kepemilikan saham pada proyek Hengjaya Nickel dan Ranger Nickel. Di mana keduanya mengoperasikan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Pada perdagangan Senin, 20 Februari 2021, saham HRUM ditutup melejit 3,5% sebesar 250 poin ke level Rp7.400 per lembar. Kapitalisasi pasar saham HRUM mencapai Rp20 triliun dengan imbal hasil 509,05% dalam setahun terakhir. (SKO)