Ilustrasi: Tambang nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) / Pertambangan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) / Dok. Antam
Korporasi

Harum Energy (HRUM) Akuisisi Perusahaan Nikel Australia, Saham Langsung Anjlok

  • Direktur Utama Harum Energy, Ray A Gunara mengatakan pihaknya telah membeli sebanyak 57.256.292 lembar saham Nickel Mines dengan harga 45,04 juta dolar Australia pada 12 Mei 2021. Dengan begitu, perseroan memiliki 6,74% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Ltd.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten tambang batu bara dan nikel PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengumumkan pembelian saham perusahaan tambang dan pengolahan nikel asal Australia, Nickel Mines Ltd.

Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara mengatakan pihaknya telah membeli sebanyak 57.256.292 lembar saham Nickel Mines dengan harga 45,04 juta dolar Australia pada 12 Mei 2021. Dengan begitu, perseroan memiliki 6,74% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Ltd.

“Nickel Mines Limited adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel serta sahamnya terdaftar di Bursa Efek Australia,” terangnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 17 Mei 2021.

Aksi borong saham perusahaan asal Negeri Kangguru ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh perseroan. Pada pertengahan 2020, Harum Energy sempat melakukan transaksi beli saham Nickel Mines Ltd sebanyak 39 juta dengan nilai 34,26 juta dolar Australia.

Pembelian saham Nickel Mines merupakan upaya perseroan melakukan diversifikasi usaha ke sektor non-batu bara. Nickel Mines tercatat sebagai perusahaan terbuka asal Australia yang bergerak pada bisnis tambang dengan memproduksi nickel pig iron (NPI), salah satu bahan utama dalam produksi baja tahan karat (stainless steel).

Nickel Mines diketahui mengempit 60% kepemilikan saham pada proyek Hengjaya Nickel dan Ranger Nickel. Di situ, keduanya mengoperasikan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Di lantai bursa, saham HRUM anjlok 6,12% menuju level Rp5.750 per lembar saham pada perdagangan Senin, 17 Mei 2021 pukul 14.20 WIB. Saat ini, kapitalisasi pasar perseroan tercatat menembus Rp15,55 triliun. (LRD)