ilustrasi tambang nikel
Energi

Harum Energy Suntik Anak Usaha Rp4,7 Triliun Garap Proyek Nikel di Weda Bay

  • BSE saat ini sedang mengembangkan suatu proyek high-pressure acid leaching yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah
Energi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengguyur entitas anaknya, PT Blue Sparkling Energy (BSE) pinjaman modal kerja dan investasi senilai US$300 juta atau setara Rp4,74 triliun (asumsi kurs Rp15.813 per dolar Amerika Serikat) pada 17 Oktober 2023.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia dan menjalankan usaha di bidang pengolahan dan pemurnian nikel.

"BSE saat ini sedang mengembangkan suatu proyek high-pressure acid leaching yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah,” tulis Direktur Utama HRUM, Ray A. Gunara, dilansir 19 Oktober 2023.

Dijelaskan, proyek tersebut dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product MHP- Mixed Hydroxide Precipitate) dengan kapasitas terpasang tahunan sekitar 67.000 ton (+10%) setara nikel dan sekitar 7.500 ton (‡10%) kobalt, termasuk dengan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya.

Adapun aliran dana atas transaksi dari perseroan kepada entitas anak perseroan untuk keperluan pengembangan dan pembangunan Proyek tersebut didanai oleh perseroan dalam bentuk pinjaman kepada PT Harum Nickel Perkasa (HNP) dan selanjutnya, HNP memberikan pendanaan kepada PT Tanito Harum Nickel (THN).

Masing-masing pendanaan tersebut, baik ketika disalurkan dari perseroan kepada HNP maupun dari HNP kepada THN didasarkan pada suatu perjanjian antara pihak-
pihak terkait.

"Dalam hal ini, masing-masing HNP dan THN merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, bergerak dalam bidang aktivitas perusahaan holding dan investasi pada pertambangan nikel dan pengolahannya," terang Ray.

THN dan BSE telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman pada tanggal 29 September 2023 sehubungan dengan pemberian fasilitas pinjaman oleh THN kepada BSE dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$500 juta, maka dana dari transaksi yang telah diterima oleh THN untuk selanjutnya akan dialirkan kepada BSE sebagai bagian dari dana pinjaman yang ditarik oleh BSE.

Transaksi, HNP dan THN, keduanya merupakan pihak terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99% secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan. Transaksi tersebut merupakan suatu bentuk investasi dalam cakupan kegiatan usaha utama HNP dan THN dalam rangka menghasilkan pendapatan usaha dan dijalankan secara berkelaniutan untuk keperluan modal keria dan investasi entitas anak Perseroan terkait.

Sebagaimana diketahui, Harum Energy mulai menggeser fokus bisnisnya pada industri nikel. Hasilnya, investasi perseroan pada industri nikel terbukti sukses karena segmen tersebut memberikan kontribusi sekitar 12% pada laba bersih HRUM sepanjang tahun 2022. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan  memperkirakan kontribusi segmen nikel terhadap laba bersih perusahaan akan meningkat, mencapai sekitar 20% pada tahun 2023 dan 2024, ditambah dengan prospek yang lebih baik untuk industri nikel.

“Meskipun kami masih melihat HRUM utamanya sebagai pemain batu bara, kami cukup optimistis terhadap transisi perusahaan menuju industri nikel,” kata Rizkia dalam risetnya.