Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN memantau persiapan Nataru
Transportasi dan Logistik

Harus Ditata, Selama Nataru Bandara Soekarno-Hatta Diperkirakan Layani 170.000 Penumpang

  • Semua, mulai dari check-in counter, parkir, hingga kendaraan umum, harus ditata dengan baik.

Transportasi dan Logistik

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mulai meninjau kesiapan Bandara Soekarno-Hatta untuk momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Diproyeksikan bandara ini melayani hingga 170.000 penumpang per hari selama puncak Nataru.

“Peningkatan Bandara Soekarno-Hatta jelang Nataru 2024-2025 sekitar 170.000 penumpang dengan rata-rata 150.000 penumpang per harinya,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 4 Desember 2024. 

Erick menjelaskan pentingnya penataan sirkulasi penumpang dan kendaraan di Bandara Soekarno-Hatta. Sama seperti yang telah dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

"Dulu di Bali, kita menata ulang agar sirkulasi kendaraan lebih lancar, termasuk pelebaran jalan hingga empat jalur dan memperpanjang jarak antara check-in dan keamanan. Hal serupa harus dilakukan di Soekarno-Hatta.  Semua, mulai dari check-in counter, parkir, hingga kendaraan umum, harus ditata dengan baik," ujarnya 

Dengan adanya sirkulasi penumpang yang baik, Menteri BUMN  berharap akan ada peningkatan jumlah penumpang secara nasional dari 56 juta menjadi 94 juta. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan, bakal menyediakan 58 pesawat Garuda Indonesia, dan 40 pesawat Citylink, selama musim Nataru 2024-2025.

Penurunan Tiket Diperpanjang

Lebih lanjut Erick menyebut, penurunan tiket pesawat akan dilakukan per 1 Desember 2024 bagi penumpang yang telah melakukan pembelian tiket pesawat. Namun, apabila calon penumpang membeli tiket pesawat sebelum tanggal 1 Desember, maka penurunan harga tiket sudah tak berlaku.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, juga mengumumkan langkah untuk menurunkan harga avtur sebesar 10% di 19 bandara utama di Indonesia. 

Penyesuaian harga ini dilakukan untuk mendukung kebijakan penurunan harga tiket pesawat dan memastikan kelancaran mobilitas masyarakat selama periode Nataru.

Riva mengatakan, 19 lokasi tersebut dilakukan di  bandara besar ada di Indonesia diantaranya Juanda di Jawa Timur, Bali, Jakarta, Makassar dan bandara di wilayah-wilayah timur.

“Untuk avtur kita menurunkan hingga 10 persen di 19 lokasi, yang mana 19 lokasi ini berdasarkan data historical merupakan airport yang terpadat pada saat periode Nataru,” jelas Riva.