Hashim Bocorkan Maruarar Sirait Jadi Menteri Perumahan dan Fahri Hamzah Wakilnya
- Tumbuh dalam keluarga politisi dan juga memiliki pemikiran yang tajam dalam dunia politik, tahun 1999 Ara pun mencoba memulai karir politiknya dengan bergabung dalam partai PDI-P.
Nasional
JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, menyebut dua nama tokoh yang akan menjabat sebagai menteri dan wakil menteri perumahan pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Maruarar Sirait akan ditunjuk sebagai menteri perumahan. Kemudian, posisi wakil menteri perumahan akan dijabat oleh Fahri Hamzah.
"Menterinya Pak Maruarar Sirait. Wakil Menterinya Fahri Hamzah," ungkapnya usai menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kampus Universitas Indonesia, Depok, pada Rabu, 16 Oktober 2024.
- Liam Payne Meninggal Dunia, Begini Perjalanan Kariernya
- IHSG Hari Ini 17 Oktober 2024 Dibuka Naik 22,38 ke 7.671,32
- Saham Emiten Semen Kuasai Top Gainers LQ45, Ada SMGR hingga INTP
Adapun adik Prabowo Subianto ini menyebut dirinya akan bertugas sebagai nasehat dan pembimbing calon menteri dan wakil menteri perumahan di era pemerintahan Prabowo.
Sebelumnya, Hashim berharap sosok menteri perumahan rakyat yang akan dipilih Prabowo merupakan sosok yang terbuka, terjun langsung ke lapangan, dekat dengan para pelaku dan ekosistem properti.
Sekilas Profil Calon Menteri dan Wamen Perumahan
Maruarar Sirait
Maruarar Sirait diketahui merupakan seorang politikus partai Gerindra. Sebelum bergabung bersama Gerindra, Maruarar merupakan eks senior politikus partai PDI-P. Pada Pilpres 2024 lalu, dirinya kerap mendukung kandidat Prabowo-Gibran karena mengikuti jalan politik Presiden Jokowi, hingga akhirnya memutuskan keluar dari PDI-P yang sudah berseberangan dengan Jokowi.
Maruarar lahir di Medan, pada 23 Desember 1969, yang merupakan putra dari Sabam Sirait. Ara memiliki latar belakang pendidikan sebagai lulusan jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1996.
Beberapa organisasi yang pernah ikut seperti Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Bandung dan Resimen Mahasiswa Unpar.
Tumbuh dalam keluarga politisi dan juga memiliki pemikiran yang tajam dalam dunia politik, tahun 1999 Ara pun mencoba memulai karir politiknya dengan bergabung dalam partai PDI-P.
Hal ini mengantarkan dirinya menjabat komisi XI di DRP RI selama empat periode yang cukup panjang yakni pada tahun 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah lahir di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 10 Oktober 1971 ini menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di sekolah Muhammadiyah di Sumbawa, NTB. Sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI), Depok, ia juga sempat menempuh pendidikan di Mataram.
Setelah lulus SMA pada usia 19 tahun, Fahri melanjutkan studi di Fakultas Pertanian Universitas Mataram (UNRAM) selama dua tahun.
Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada tahun 1992. Dari tahun 1996 hingga satu tahun setelah lulus, Fahri menjabat sebagai staf Pimpinan Program Extension FE UI.
Selain itu, Fahri juga aktif dalam aksi-aksi untuk menurunkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru dan memasuki Era Reformasi pada tahun 1999, Fahri aktif sebagai staf ahli MPR hingga 2002.
Dua tahun setelah itu, ia terjun ke dunia politik praktis melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pemilu 2004 dan terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil NTB. Kariernya terus meningkat, dan ia selalu terpilih menjadi anggota DPR RI dari PKS dalam tiga pemilu berturut-turut.
Selama menjabat di DPR, Fahri telah menempati berbagai komisi, mulai dari Komisi VI, Komisi III, hingga Komisi VII. Puncaknya, pada pemilu 2014, ia terpilih kembali sebagai anggota DPR dan diangkat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019.