<p>Nampak sejumlah petugas kesehatan tengah melaksanakan kegiatan vaksin di Pos Pelayanan Vaksinasi Drive Thru yang berlokasi di West One City Cengkareng Jakarta Barat,Rabu 10 Maret 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Dunia

Hasil Negosiasi Internasional, Indonesia Berhasil Amankan 3,85 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

  • Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia bakal terus menjajaki kerja sama global dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19. Menurut Retno, kebutuhan vaksin COVID-19 melonjak seiring adanya gelombang baru penyebaran virus COVID-19, termasuk adanya varian baru virus tersebut.
Dunia
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia bakal terus menjajaki kerja sama global dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19, untuk amankan stok vaksin, di antaranya AstraZeneca.

Menurut Retno, kebutuhan vaksin COVID-19 melonjak seiring adanya gelombang baru penyebaran virus Corona. Belum lagi terdapat varian pada baru virus akibat mutasi genetik.

“Sejak awal pandemi sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri sambil terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.  Posisi kita cukup penting karena Indonesia duduk sebagai salah satu dalam COVAX Engagement Group,” kata Retno dalam konferensi pers kedatangan vaksin AstraZeneca, Senin 26 April 2021.

Keterlibatan Indonesia dalam COVAX membuahkan hasil. Indonesia kembali kedatangan 3,85 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skema COVAX facilities hasil kerja sama Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Senin 26 April 2021 malam.

Sebelumnya, Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX pada 3 Maret 2021. Maka, Indonesia tercatat telah mendapat pasokan 4,96 juta dosis vaksin AstraZeneca secara cuma-cuma dari COVAX.

Secara keseluruhan, Indonesia telah mengamankan 67 juta dosis vaksin dari berbagai merek hingga 26 April 2021. Indonesia juga berpeluang mendapat tambahan 10 hingga 15 juta dosis vaksin dari Sinovac pada Mei 2021.

Kerjasama Indonesia-China

Peluang ini terbuka usai Presiden Joko Widodo berdialog dengan Presiden China Xi Jinping pada Senin, 26 April 2021.

Dengan demikian, Indonesia menjadi negara ke tiga penerima vaksin COVID-19 terbanyak di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah China dan India.

Indonesia sebetulnya bisa menjadi negara ke satu yang menjadi penerima vaksin COVID-19 bila China dan India dikecualikan dalam daftar tersebut. Pasalnya, dua negara itu tercatat sebagai produsen vaksin COVID-19 terbesar di dunia saat ini.

Retno yang duduk sebagai Co-Chair COVAX Facilities menyatakan bakal mengutamakan prinsip keteradilan dalam suplai vaksin COVID-19.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih ada 130 negara di dunia yang belum tersentuh akses vaksin COVID-19.

Selain mengandalkan pasokan dari luar negeri, pemerintah juga mendorong produksi vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma (Persero).

Perusahaan pelat merah bidang farmasi itu ditunjuk pemerintah untuk memproduksi vaksin COVID-19 yang bahan bakunya atau bulk-nya diperoleh dari Sinovac.

“Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada Rabu 21 April 2021.

Nadia berharap Bio Farma dapat mengenjot produksi agar kecepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia tidak melambat. Pasalnya, Presiden Joko Widodo menargetkan sebanyak 181,5 juta masyarakat Indonesia bisa mendapat dosis vaksin COVID-19 pada akhir 2021.

Sementara itu, jumlah penerima dosis pertama vaksin COVID-19 di Indonesia hingga Minggu, 25 April 2021 telah mencapai 11,73 juta orang. Sebanyak 6,82 juta orang di antaranya tercatat sudah mendapatkan dosis kedua vaksin COVID-19.  (RCS)