Hasilkan Rp2,3 Miliar Perbulan Cuma dari Kerja Lima Jam Seminggu? Pria Ini Bisa!
- Dengan durasi kerja yang relatif singkat, ia bisa meraup penghasilan hingga US$160 ribu atau setara dengan Rp2,3 miliar dalam asumsi kurs Rp14.814 perdolar AS.
Gaya Hidup
JAKARTA - Seorang pria asal Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS), bernama Graham Cochrane hanya bekerja selama lima jam setiap minggunya.
Namun, dengan durasi kerja yang relatif singkat, ia bisa meraup penghasilan hingga US$160 ribu atau setara dengan Rp2,3 miliar dalam asumsi kurs Rp14.814 perdolar AS.
Dikutip dari BreakingNewsTexas.com, Cochrane sejak remaja sangat menyukai musik dan bercita-cita menjadi musisi.
Maka dari itu, ia pun memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan sebagai teknisi suara sembari mengembangkan bisnis sebagai produser musik lepas untuk musisi-musisi independen (indie).
- Sri Mulyani Nilai Kenaikan BI Rate Sudah Tepat Waktunya, Apa Saja Dampaknya ke Masyarakat?
- Saham Energi Bikin Miliarder Dunia Ini Cuan Rp59 Triliun kurang dari 6 Bulan
- Uang Rupiah Baru Diterawang Tak Ada Tiga Angka Nol, BI Buka Suara soal Redenominasi
Sayangnya, pada tahun 2009, ia harus kehilangan pekerjaannya dan membanting setir ke bisnisnya secara penuh. Padahal, pada saat itu, ia dan istrinya baru saja memiliki bayi.
Di akhir tahun yang sama, Cochrane pun memulai blog musik bernama The Recording Revolution saking putus asanya dalam mencari uang.
Ia pun berharap blog ini dapat menjadi magnet uang bagi dirinya. Cochrane juga membuat kanal YouTube untuk The Recording Revolution yang diprakarsainya.
Pada awal menjalankan bisnis ini, Cochrane hanya mengunggah tiga blog dan satu video setiap minggunya. Melalui dua kanal tersebut, ia berbagi informasi soal teknik perekaman, penyuntingan, ulasan produk untuk menggubah musik, serta wawancara dengan musisi dan produser.
Kemudian, pada tahun 2010, Cochrane menemukan ide bisnis yang menguntungkan, yaitu membuat produk digital seperti e-book dan kursus online yang mengajarkan keterampilan dalam memproduksi musik.
Saat ini, Cochrane bisa menjual jasa kursus lewat The Recording Revolution dengan membanderol tarif dari US$67 (Rp992.538) hingga US$397 (Rp5,8 juta).
Cochrane terus mengembangkan blog miliknya dengan gigih, sampai akhirnya pada tahun 2022, ia lebih menghasilkan banyak uang dari blog dibanding sebagai produser musik.
- Tajir Melintir! Ini Daftar Konglomerat Indonesia yang Punya Universitas
- Ingin Cepat Kaya? Ini 6 Tips Investasi Jangka Panjang
- 10 Negara dengan Beras Paling Mahal di Dunia, Tak Ada Indonesia!
Setiap bulannya, rata-rata The Recording Revolution bisa menghasilkan US$40.000 (Rp592,25 juta). Sementara itu, ia juga menghasilkan rata-rata US$120.000 (Rp1,77 miliar) dari penjualan kotor bisnis pelatihan online.
Penghasilan yang fantastis itu bisa diraup oleh Cochrane hanya dengan menghabiskan waktu sekitar lima jam perminggu.
Setiap minggunya ia hanya bekerja pada hari Senin dengan membuat video YouTube dan episode podcast. Dari dua medium gratis itulah klien-klien potensial menaruh ketertarikan pada Cochrane.
"Jika mereka suka, mereka bisa berlangganan newsletter saya dan menerima materi gratis dan kursus online premium," kata Cochrane.
Meskipun ia memiliki banyak waktu luang, Cochrane tidak terpikir untuk mencari pekerjaan tambahan.
Pasalnya, menurut pria yang tahun ini berusia 39 tahun tersebut, ketika bisnisnya sudah berjalan otomatis, artinya ia bisa lebih punya banyak waktu untuk menikmati hidup dan menghabiskan momen bersama keluarga.
"Apa gunanya menjadi bos untuk diri Anda sendiri kalau pada akhirnya Anda selalu bekerja?" kata Cochrane.