Waspada Modus Penipuan Lewat Video Call, Ini Cara Menghindarinya
Tekno

Hati-Hati! 8 Negara Ini Jadi Sarang Penipu Online

  • Jakarta- Keberadaan internet menjadikan ketersediaan informasi semakin terbuka lebar. Selain menghadirkan kesempatan yang sebelumnya tak pernah ada, keberadaan
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Keberadaan internet menjadikan ketersediaan informasi semakin terbuka lebar. Selain menghadirkan kesempatan yang sebelumnya tak pernah ada, keberadaan internet turut menjadikan kejahatan yang sebelumnya tak terbayangkan mengintai Anda.

Salah satu kejahatan yang mengintai di era teknologi informasi ini adalah penipuan online.

Merugikan masyarakat, keberadaan aksi penipu online seolah terus menerus ada dan  sulit diberantas. Hal ini mungkin disebabkan lantaran pelaku penipu online tak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan hingga luar negara.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah negara yang menjadi sarang bagi para pelaku penipu online.

1. China

Punya milyaran penduduk, China menjadi salah satu negara yang menjadi sarang penipu online. Dibekali kreatifitas dan teknologi tinggi, penipu China menjalankan aksinya dengan berbagai macam cara untuk mendapat keuntungan pribadi.

Di China,  banyak penipuan terjadi dengan menggunakan teknologi. Biasanya penipuan tersebut menyasar orang tua dengan meyakinkan mereka bahwa anak mereka bisa masuk ke perguruan tinggi meski hanya memiliki nilai buruk.

Selain itu, sejumlah penipuan investasi seperti TikTok Cash juga dilakukan oleh penipu China.

2. Brasil

Selain dikenal sebagai negeri sepakbola Brasil juga menjadi sarang penipu online. Biasanya para penipu akan mengambil identitas sebagai seorang wanita yang menarik untuk menjalankan aksi kejahatan.

Selain penipuan online, Brasil rupanya memiliki banyak kejadian kriminal seperti pencopetan dan  hingga penculikan.

3. Nigeria

Negara yang menjadi konsumen Indomie ini merupakan sarang penipu online dan sudah terkenal hingga negeri jiran.

Di Nigeria, para penipu biasanya hanya menggunakan satu strategi yanv populer untuk melancarkan aksinya.

Beberapa  penipu yang menggunakan modus bercerita bahwa ada sejumlah uang dengan nominal yang sangat besar, namun mereka kesulitan untuk mengaksesnya.

Para korban akan diminta untuk mengirimkan rincian rekening bank yang mereka miliki dengan kedok akan mengirimkan uang. 

4. India

Beberapa orang yang berkunjung ke India mungkin pernah merasakan penipuan yang dilakukan oleh warga setempat.

Ironisnya, penipuan tersebut bisa datang dari mana saja. Termasuk salah satunya dari seorang pengemudi taksi yang menawarkan untuk mengantarkan ke hotel dengan tarif yang tidak masuk akal.


5. Rumania

Jadi salah satu negara yang tergolong miskin dan banyak korupsi di benua Eropa, Rumania juga memiliki kasus penipuan online yang cukup tinggi.

Di Rumania, banyak  pelaku penipuan menjalankan aksinya dengan  yang menggunakan metode kencan online dan juga menjual barang yang tidak ada wujudnya.

6. Filipina

Pernahkan Anda mendapat telepon atau pesan dari orang lain yang mengaku saudara? Kemudian mereka meminjam uang pada Anda dan tak pernah terlihat wujudnya? Di Filipina, modus penipuan ini sering terjadi. .

Banyak kasus penipuan dengan modus menghubungi korban dan mengaku sebagai teman atau pernah mengenal korban banyak terjadi daru Filipina. Oleh sebab itu Filipina bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang menjadi sarang penipu dunia.

7. Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang jadi sarang penipuan online di dunia. Para penipu di Indonesia bisa dibilang mahir secara digital. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan penipuan tanpa disadari oleh korban. 

Berdasarkan catatan, tingkat penipuan di Indonesia semakin meningkat sejak memasuki milenia baru. Banyak nasabah bank yang mengalami penipuan baik melalui pesan singkat maupun alat yang dipasang di mesin ATM.

8. Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan  salah satu negara yang menjadi sarang para pelaku penipuan terkait dengan perbankan. Hal ini diperkuat dengan Sebuah penelitian dari Pusat Keamanan Siber Universitas Johannesburg pada 2015 lalu.

Sebagian besar kasus penipuan tersebut berasal dari Provinsi Gauteng. Adapun aksibpenipuan yang dilakukan meliputi  Phishing, situs keuangan palsu, serta SMS palsu yang berisi informasi penarikan saldo atau pembayaran bank.