Hati-hati! Aplikasi Edit Foto Jadi Kartun Ini Bisa Curi Password Facebook Anda
Tekno

Hati-Hati! Jebakan Pishing Tengah Incar Jutaan Pengguna Facebook

  • Perusahaan anti pishing PIXM menemukan adanya serangan tipuan atau pishing skala besar yang mengincar jutaan pengguna Facebook. Berdasarkan laporan PIXM, ada sejumlah situs palsu yang digunakan untuk membuka Facebook.

Tekno

Rizky C. Septania

JAKARTA - Perusahaan anti pishing PIXM menemukan adanya serangan tipuan atau pishing skala besar yang mengincar jutaan pengguna Facebook. 

Berdasarkan laporan PIXM, ada sejumlah situs palsu yang digunakan untuk membuka Facebook.

Situs inilah yang digunakan oleh pihak tak bertanggng jawab untuk mencuri data dan informasi dari para pengguna.

Lebih lanjut, PIXM menggali lebih dalam dan menemukan salah satu halaman phishing yang menghosting tautan ke aplikasi pemantauan lalu lintas publik yang terbuka. 

Melalui aplikasi tersebut, mereka menemukan bahwa pada 2021 ada 2,7 juta pengguna mengunjungi salah satu situs phishing. Ironisnya, umlah tersebut melonjak hingga 8,5 juta tahun ini.

Mengutip Tech Radar,  Senin, 13 Juni 2022,  PIXM turut menemukan potongan kode umum di semua halaman phishing yang merujuk pada situs web yang disita dan ditutup oleh lembaga penegak hukum. Besar dugaan bahwa situs tersebut adalah  milik seorang pria Kolombia, salah satunya bernama Rafael Dorado.

Mengutip Tech Republic, phising memberi keuntungan besar bagi pelaku. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan keamanan siber Cerberus Sentinel.

“Jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh pelaku (pishing) sangat mengesankan bahkan tanpa menggunakan ransomware atau bentuk penipuan umum lainnya seperti meminta kartu hadiah atau permintaan PayPal darurat,” kata Chris Clements, wakil presiden arsitektur solusi di perusahaan keamanan siber Cerberus Sentinel seperti dikutip TrenAsia.com.

Clements pun menyarankan agar setiap pengguna untuk lebih berhati-hati dan tetap waspada terhadap sega jenis pishing. Contohnya adalah adanya  permintaan yang tidak biasa dari kontak di media sosial milik mereka.

“Harus diverifikasi secara independen melalui cara yang berbeda seperti menelepon teman Anda untuk memvalidasi tindakan yang mereka minta adalah sah,” katanya.