Hati-Hati, Konsumsi Pemanis Buatan Bisa Menaikkan Berat Badan
- Hal tersebut mengingat konsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang akan berdampak buruk untuk kesehatan, termasuk penambahan berat badan.
Gaya Hidup
JAKARTA - Sejumlah orang mungkin mengganti konsumsi gula alami dengan pemanis buatan untuk menjaga berat badan. Namun, peneliti dari University of Minnesota Medical School dan School of Public Health menyebutkan konsumsi pemanis buatan dalam jangka lama dapat menaikkan berat badan.
Melansir Health News, pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity disebutkan, konsumsi aspartam, sakarin, dan minuman diet dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan timbunan lemak di perut dan di dalam otot. Nantinya, penimbunan tersebut akan menyebabkan peningkatan berat badan seseorang.
Namun, Sucralose sebagai salah satu pemanis buatan disebutkan dalam penelitian tersebut tidak memberikan efek peningkatan berat badan seperti pemanis buatan lainnya.
- Festival Multikultural Padang Hadirkan 16 Etnis Sumbar
- Pameran di Meksiko, Kemendag Bukukan Transaksi Potensial Rp287 Miliar
- Kenali Tanda Prediabetes dan Cara Pencegahannya
Menurut salah satu peneliti, Brian Steffen, penelitian tersebut mendapatkan temuan bahwa konsumsi pemanis buatan individu secara teratur dan dalam jangka waktu yang panjang memiliki keterkaitan dengan jumlah jaringan adiposa yang lebih tinggi, atau juga dikenal sebagai lemak tubuh.
"Temuan tersebut dihitung setelah memasukkan faktor lain, termasuk seberapa banyak seseorang makan atau kualitas diet seseorang," sebut Steffen.
Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti memberikan usulan untuk mencari alternatif lain untuk menggantikan pemanis buatan dan gula alami. Hal tersebut mengingat konsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang akan berdampak buruk untuk kesehatan, termasuk penambahan berat badan.
Bahkan beberapa waktu lalu organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan konsumsi aspartam sebagai salah satu pemanis buatan dapat meningkatkan resiko terkena kanker.
Para peneliti menyebutkan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami hubungan pemanis buatan dengan meningkatnya berat badan.