Hati-hati Peredaran Uang Palsu selama Lebaran, Ini Cara Cek Keasliannya
- Dalam usahanya untuk melawan peredaran uang palsu, Nawakara, perusahaan penyedia layanan keamanan, melalui anak perusahaannya Nawakara Arta Kencana, berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan hal ini.
Nasional
JAKARTA – Ramadan dan Idulfitri senantiasa diiring oleh tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, di balik kegembiraan tersebut, terdapat ancaman yang sering kali terlupakan, yaitu peredaran uang palsu.
Dalam usahanya untuk melawan peredaran uang palsu, Nawakara, perusahaan penyedia layanan keamanan, melalui anak perusahaannya Nawakara Arta Kencana, berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan hal ini.
Fokusnya bukan hanya pada keamanan fisik, tetapi juga pada keamanan informasi dan transaksi finansial. CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi, menekankan pentingnya menjaga transaksi keuangan dan waspada terhadap uang palsu menjelang perayaan Lebaran.
- Industri K-Pop Makin Moncer, BPM Entertainment Bakal Debutkan Grup Baru BADVILLAIN
- Tradisi Malam Selawe: Antusiasme Menyambut Lailatul Qadar di Gresik
- Menang Program Lucky Draw dari UOB, Pemuda Ini Dapat Mobil MINI PS Bespoke Edition
Iman mengatakan, kejahatan ekonomi ini cenderung meningkat saat banyak transaksi keuangan terjadi, termasuk saat pembagian THR.
Dengan meningkatnya transaksi keuangan selama momen berbagi kebahagiaan ini, masyarakat dapat mencegah kerugian ekonomi dan bertanggung jawab atas keamanan finansial pribadi hingga orang-orang di sekita.
“Kerja sama dengan Bank Indonesia dan aparat keamanan menjadi bagian penting dalam strategi Nawakara Arta Kencana untuk menanggulangi masalah uang palsu, terutama menjelang Lebaran,” kata Iman dalam keterangan yang diterima TrenAsia, Jumat, 5 April 2024.
Iman menambahkan pentingnya bagi masyarakat untuk memahami cara membedakan uang asli dan palsu serta langkah-langkah melaporkannya untuk mengamankan finansial kita.
Sebagai tindakan pencegahan, Nawakara memberikan imbauan kepada masyarakat agar saat menerima uang tunai, mereka dapat melakukan beberapa langkah, di antaranya:
Metode 3D
Bank Indonesia telah menetapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) sebagai strategi utama untuk memverifikasi keaslian uang Rupiah secara detail.
Saat dilihat, ciri-ciri visual seperti warna cerah, detail yang tajam, watermark, dan hologram membantu membedakan uang asli dari yang palsu.
Saat diraba, tekstur kertas uang asli memiliki karakteristik unik karena menggunakan bahan khusus yang tidak umum, memberikan sensasi khas saat disentuh yang berbeda dari kertas biasa.
Lebih lanjut, dengan menggunakan cahaya saat diterawang, fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus dapat terlihat, yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa pencahayaan yang tepat.
Selain itu, penting juga untuk memeriksa nomor seri dan detail lainnya pada uang. Pemalsu sering kali mengabaikan atau tidak mampu mereplikasi detail-detail halus ini dengan akurat.
Dengan fokus pada ciri-ciri tersebut, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi risiko tertipu oleh uang palsu, memastikan keamanan finansial mereka dalam transaksi sehari-hari.
Baca Juga: Info Lokasi Posko Pengaduan THR 2024
Tukarkan di tempat resmi
Untuk mengamankan THR dari risiko uang palsu saat Lebaran, langkah penting yang perlu dilakukan adalah menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti bank.
Institusi seperti bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih, dan menawarkan jaminan lebih tinggi terhadap keaslian uang yang diterima.
“Di Nawakara Arta Kencana sendiri, uang tunai menjadi barang yang sangat berharga. Karena itu, melalui layanan Cash & Valuables in Transit Services, Nawakara Arta Kencana senantiasamelakukan pengambilan dan pengiriman uang tunai lewat armada yang dilengkapi pengawalan bersenjata. Dengan begitu, uang akan tetap terjaga dengan baik,” kata Iman.
- Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- China Catat Rekor Manufaktur, Saham MAPA hingga JPFA Bisa jadi Pilihan
- IHSG Diramal Menguat, Saham MEDC, ADMR dan BRIS Menarik Disimak
Jangan lupa untuk lapor ke pihak berwajib
Menemukan atau menerima uang palsu bukan hanya situasi yang tidak menyenangkan, tetapi juga berpotensi merugikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melaporkan temuan tersebut kepada otoritas yang berwenang, seperti Bank Indonesia atau kantor kepolisian terdekat.
Bank Indonesia dan kepolisian memiliki protokol khusus untuk menangani laporan tentang uang palsu, yang tidak hanya bertujuan melindungi masyarakat dari kerugian finansial tetapi juga memastikan bahwa pelaku di balik peredaran uang palsu tersebut dapat diidentifikasi dan ditindak.
Setiap laporan yang masuk menjadi bagian dari basis data yang lebih besar, yang membantu dalam analisis dan strategi pencegahan ke depan.
Saat melaporkan, Anda akan diminta untuk memberikan informasi detail tentang uang palsu yang ditemukan, termasuk mencantumkan nominal, seri uang, dan bagaimana Anda memperolehnya.
Informasi ini sangat penting karena dapat membantu dalam investigasi dan akhirnya menemukan sumber peredaran uang palsu tersebut. Laporan ini juga akan membantu bank untuk meningkatkan sistem keamanan dan mencegah peredaran uang palsu.