Autisme
Gaya Hidup

Hati-Hati, Sebagian Besar Video di TikTok tentang Autisme Tidak Akurat

  • Temuan dari penelitian ini menunjukkan hanya 27% yang memuat konten yang akurat. Selebihnya, sekitar 32% bersifat "over-generalized"

Gaya Hidup

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - TikTok belakangan tumbuh bukan hanya sebagai platform hiburan saja namun juga terkadang memberi edukasi. Namun demikian, tidak semua edukasi di TikTok mengandung kebenaran. Contoh kasusnya adalah video edukasi tentang autisme yang menurut sebuah studi mayoritas tidak akurat.

Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Autism and Developmental Disorders oleh para peneliti Drexel University di Amerika Serikat, yaitu Diego Aragon-Guevara, Grace Castle, Elisabeth Sheridan dan Giacomo Vivanti. 

Dikutip dari  Psychology Today penelitian itu  melakukan penilaian terhadap video-video di TikTok tentang autisme. Temuan dari penelitian ini menunjukkan hanya 27% yang memuat konten yang akurat. Selebihnya, sekitar 32% bersifat "over-generalized" yang berarti mereka menggeneralisasi pengalaman dari beberapa individu autis ke seluruh spektrum autisme, dan 40% lebih dari video di Tiktok dianggap tidak akurat sama sekali. Artinya sebanyak 70% video memiliki kesesatan informasi yang membahayakan.

Sebenarnya tidak masalah jika video yang tidak akurat tersebut tidak mendapatkan perhatian. Namun, penelitian tersebut mengatakan video TikTok tentang autisme yang bersifat over-generalized dan tidak akurat telah ditonton hampir 150.000.000 kali.

Video-video yang tidak akurat dan over-generalized ini memiliki sejumlah dampak yang dapat merugikan. Pasalnya, penelitian ini menyebutkan video jenis ini dapat menghambat kepercayaan, komunikasi, dan kolaborasi dalam pengambilan keputusan antara profesional dan individu dengan autisme beserta keluarga mereka. Selain itu, video jenis ini dapat memengaruhi pandangan masyarakat luas terhadap autisme. 

Kehadiran para profesional sangat dibutuhkan untuk menangkal misinformasi mengenai autisme ini. Para peneliti menemukan bahwa video yang dibuat oleh profesional perawatan kesehatan lebih akurat daripada yang dibuat oleh pembuat konten lainnya. Hal tersebut menunjukkan penekanan  pentingnya keahlian medis dalam diagnosis dan pengobatan autisme.

Selain itu, para pengguna TikTok juga perlu disadarkan bahwa 70% video tentang autisme tidaklah akurat.