<p>Warga mengambil bahan pokok makanan yang di gantung di sebuah gang jalan komplek warga di kawasan Jati Padang, Jakarta selatan, Jum&#8217;at 15 Mei 2020. Aksi solidaritas Covid 19 yang digagas warga RW.04 tersebut dengan mengumpulkan bahan pokok makanan seperti sayuran, lauk pauk, dan daging yang diperoleh dari sumbangan warga dan secara gotong royong dipersiapkan menjadi [&hellip;]</p>
Fintech

Hebat! Masuk Ekosistem GrabMart, Pedagang Sayur Ini Beromzet Rp18 Juta Sehari

  • Pemilik Toko Sayur Mayur Ibu War ini berhasil menuai manisnya digitalisasi.

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Di era digital ini, siapapun berpeluang meraup cuan yang menggiurkan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Siapa yang sangka berjualan sayur online dapat menghasilkan omzet 18 juta dalam satu hari?

Hal ini telah dibuktikan oleh Neneng Nurmayanti (23). Pemilik Toko Sayur Mayur Ibu War ini berhasil menuai manisnya digitalisasi. Berawal dari tekad untuk melanjutkan usaha orang tuanya yang terhantam pandemi, kini Neneng dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, mencakup konsumen yang lebih luas dan memiliki omzet hingga Rp18 juta dalam sehari sejak bergabung di GrabMart

Tokonya pun kini dipercaya untuk menjadi penyedia bahan pokok bagi salah satu mitra merchant GrabKitchen, salah satu inovasi Grab yang mengusung konsep cloud kitchen.

Awal mulanya, Toko Sayur Mayur Ibu War dirintis oleh orang tua Neneng 30 tahun yang lalu. Namun, sejak pandemi COVID-19, Toko Sayur Mayur Ibu War harus menutup gerainya di bilangan Tebet sesuai dengan regulasi pemerintah. 

Untuk menyelamatkan usaha milik orang tuanya, Neneng mencoba peruntungannya di dunia digital dengan mendaftarkan Toko Sayur Mayur Ibu War di platform marketplace. Hingga bergabung di GrabMart pada Juni 2020 dengan harapan dapat melayani pesanan para langganan serta mencakup konsumen yang lebih luas. 

“Saya merasa terbantu dengan adanya Account Manager yang membantu saya dari proses adaptasi di GrabMart hingga memberikan insight yang berguna baik dalam strategi penjualan produk, memahami tren, mengatur harga, teknik pengemasan hingga teknik foto produk yang membantu saya saya untuk dapat bersaing di ranah online,” kata Neneng Nurmayati, pemilik Toko Sayur Mayur Ibu War  Senin 13 September 2021.

Bermula dari lima orderan per hari, Neneng terus mempelajari kebutuhan konsumen dan memperbaiki lapak online nya di GrabMart dengan menambahkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Contohnya, Neneng menawarkan lauk pauk siap goreng seperti ayam ungkep, bandeng presto, serta tahu tempe ungkep yang memudahkan konsumen untuk memasak tanpa harus repot menyiapkan bahan baku dari nol. 

Tak hanya itu, Neneng juga menambah opsi paket hemat dan opsi traktir mitra pengemudi. Kini, Toko Sayur Mayur Ibu War tak hanya sekedar toko sayur, tapi juga menjual berbagai keperluan pokok seperti lauk pauk, bumbu masak, frozen food, makanan siap santap, buah utuh dan potong, umbi umbian, serta sembako. 

Selain menambah opsi produk, Neneng juga mengikuti program promosi yang dihadirkan oleh GrabMart. Baginya, promosi adalah fasilitas yang dapat membantu memperluas visibilitas toko. 

“Program promosi Grab sangat membantu saya untuk memperluas jangkauan konsumen. Kini, saya memiliki konsumen langganan yang berlokasi di Kelapa Gading dan Bekasi. Tak hanya itu, saya juga senang dapat dipercaya oleh salah satu merchant GrabKitchen untuk memenuhi keperluan dapurnya,” tambah Neneng. 

Meski mengaku sangat terbantu dengan adanya program promosi dari GrabMart, Neneng merasa produk dan layanan yang berkualitas dengan harga yang bersaing adalah kunci untuk memenangkan hati konsumen. Terbukti, saat Lebaran beberapa bulan yang lalu, Neneng menghabiskan harinya untuk melayani 200 orderan dari konsumen dan meraih pemasukan sebanyak Rp18 juta.