Helikopter Serang Z-10 China Menuai Perhatian di Singapura Airshow
- AVIC China memamerkan helikopter serang Z-10 untuk pertama kalinya di luar negara asalnya di Singapore Airshow—ini adalah satu-satunya desain non-Barat yang dipamerkan dalam satu tahun, di mana tidak ada perusahaan pertahanan Rusia yang hadir.
Dunia
JAKARTA - AVIC China memamerkan helikopter serang Z-10 di Singapore Airshow. Perhelatan ini menjadi debut pameran Z-10 di luar negeri.
Dalam pameran tersebut, Z-10 menjadi satu-satunya desain dari negara non-Barat yang dipamerkan dalam satu tahun. Diketahui, Pakistan menjadi satu-satunya negara yang sudah membeli helikopter perang model ini.
Sejauh ini, belum ada penjualan yang diumumkan di pameran udara tersebut. Padahal, pameran akan berakhir pada Jumat, 23 Februari 2024. Para ahli mengatakan helikopter ini kemungkinan tidak akan bersaing dengan Apache, atau banyak penawaran sayap putar lainnya di pameran udara, termasuk dari Bell Helicopters, Airbus (AIR.PA), dan lainnya.
“Z-10 mungkin menarik bagi beberapa negara yang tidak memiliki akses ke teknologi pertahanan AS,” kata Douglas Barrie dari International Institute of Strategic Studies, dikutip dari Reuters, pada Kamis, 22 Februari 2024.
- Proyek Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Diproyeksikan Selesai Tahun 2024
- Jurus Sido Muncul (SIDO) Pacu Bisnis Jamu di Tahun Naga Kayu
- Apa Itu Hari Berpikir Sedunia yang Diperingati Setiap 22 Februari?
Reuters mengabarkan jika perwakilan AVIC China menolak untuk memberikan komentar.
Negara Pembeli yang Potensial
Seorang perwakilan dari perusahaan pertahanan Eropa mengatakan kemungkinan pelanggan untuk Z-10 dapat mencakup Myanmar dan negara-negara di Asia Tenggara yang sudah menggunakan peralatan buatan China lainnya.
“Saya membayangkan kemungkinan calon pembeli adalah negara-negara yang memiliki hubungan persahabatan dengan Beijing-Laos, Kamboja, Myanmar, dan mungkin Malaysia, tetapi apakah mereka memiliki persyaratan untuk kemampuan semacam ini?” ujar Davis.
Airbus mengatakan minggu ini bahwa mereka memperkirakan negara-negara di wilayah Asia-Pasifik akan menambah 1.500 helikopter militer dari semua jenis selama dekade mendatang.
Sebagai informasi, helikopter ini dilengkapi dengan meriam rantai yang dipasang di dagu. Adapun kinerja dan kemampuan Z-10 tidak diumumkan secara publik, tetapi Global Times melaporkan helikopter tersebut memiliki kinerja penerbangan yang luar biasa.
Beberapa kemampuan yang dimiliki adalah manuver udara rendah, kekuatan tembakan, daya tahan, ergonomi, dan keandalan yang baik.
“Performa dan kemampuan platform ini pasti akan menarik untuk diekspor,” ujar Malcolm Davis, seorang analis senior di Australian Strategic Policy Institute.
“Kesenjangan kemampuan utama adalah kemampuan tipe manned-unmanned teaming (MUM-T) untuk memungkinkan kru Z-10 mengendalikan UAV dan amunisi mengendap. Pengalaman yang diperoleh di Ukraina menunjukkan bahwa operasi helikopter serang dan helikopter pengintai bersenjata di atas medan pertempuran masa depan akan semakin bergantung pada kemampuan MUM-T.”