Hemat Minyak Mentah, Jelantah Bisa Disulap Jadi Biodiesel
Minyak goreng bekas pakai atau yang dikenal dengan sebutan minyak jelantah, ternyata bisa dijadikan bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel.
JAKARTA – Minyak goreng bekas pakai atau yang dikenal dengan sebutan minyak jelantah, ternyata bisa dijadikan bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel.
Potensi tersebut menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan B30 untuk masyarakat.
Subkoordinator Keteknikan Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hudha Wijayanto menjelaskan, terdapat dua prinsip utama yang harus dipenuhi dalam proses tersebut.
Pertama, kualitas minyak jelantah harus mencapai standar spesifikasi biodiesel. Kedua, minyak jelantah mesti punya nilai keekonomian yang tinggi agar mudah diimplementasikan.
“Jika kedua prinsip tersebut bisa dipenuhi oleh biodiesel dari jelantah, potensi jelantah sebesar tiga juta kilo liter (kl) per tahun bisa memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional,” mengutip Hudha dalam keterangan tertulis, Senin, 19 April 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Di samping itu, Engagement Unit Manager Traction Energy Asia Ricky Amukti juga mengungkapkan, keberadaan minyak jelantah sebagai bahan bakar biodiesel dinilai akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan.
Pasalnya, selama ini minyak jelantah yang dibuang sembarangan, memiliki pengaruh langsung terhadap lingkungan.
“Jika menumpuk di selokan, menimbulkan bau dan air selokan jadi kotor. Jika terserap di tanah, kualitas tanah akan menurun,” ungkapnya.
Maka, dengan adanya pengolahan tersebut, penggunaan biodiesel dari minyak jelantah diharapkan bisa menekan jumlah emisi karbon hingga 91,7% dibandingkan dengan solar. (RCS)