
Hengkang dari Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang, Rekind Sudah Rogoh Kocek Rp65 miliar
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) harus mengkaji ulang rencana pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang (pipa Cisem).
Industri
JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) harus mengkaji ulang rencana pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang (pipa Cisem).
Pengkajian ulang ini dilakukan sebagai langkah lanjutan atas mundurnya PT Rekayasa Industri (Persero) atau Rekind sebagai kontraktor pada 12 Oktober lalu.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menjelaskan, kajian ulang dilakukan untuk menentukan bagaimana nasib proyek ini ke depan. Apakah nantinya bakal dilelang ulang atau ditetapkan dalam proses mekanisme penunjukkan langsung.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun untuk menentukan hal tersebut, BPH Migas masih harus berkomunikasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan sejumlah stakholder terkait lainnya. Fanshurullah berjanji, kajian akan segera diselesaikan selambat-lambatnya terhitung sejak 13 Oktober 2020.
“Untuk mengambil langkah-langkah dan solusi terbaik dalam batas waktu 1 bulan,” terang Fanshurullah dalam konferensi pers, Rabu 14 Oktober 2020.
Hitung Ulang
Dalam jangka waktu itu, BPH Migas juga bakal berupaya menghitung ulang biaya tekno ekonomi atau toll fee yang dibutuhkan bagi pembangunan pipa Cisem dalam konteks kekinian. Termasuk melihat seberapa besar demand (permintaan) gas di wilayah hilir, serta ketersediaan pasokan dari sisi hulu.
Sebab, sambung dia, proyek ini sudah tertunda 14 tahun sejak proses lelang dilakukan pada 2006 silam. Otomatis telah terjadi perubahan harga, baik dari biaya konstruksi ataupun pasokan gasnya itu sendiri.
Sebagaimana diketahui, pada 2006 silam Rekind ditujuk sebagai pemenang lelang proyek pipa Cisem dengan total investasi sebesar US$169,4 juta. Namun hingga kini, proyek tersebut masih belum juga dikerjakan.
Kendati demikian, Fanshurullah tetap mengapresiasi langkah Rekind yang telah berani memberi penjelasan di atas kertas terkait ketidaksanggupannya mengerjakan proyek pipa Cisem.
Terlebih Rekind sendiri sudah mengeluarkan dana sekitar Rp65 miliar untuk memulai proses kajian terhadap pembangunan proyek ini.
“Tapi kami tahu Rekind juga sudah mengeluarkan dana itu lebih-kurang berapa Rp65 miliar kali ya. Ini waktu dia buat basic design, kemudian FS (feasibility study) dan lain sebagainya itu,” pungkas dia. (SKO)