HGBT Dilanjut, Menteri ESDM Nilai Bisa Naikkan Produktivitas Industri
- Sebelumnya, Pemerintah memutuskan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau harga gas murah di bawah US$6 per MMBTU bagi tujuh kelompok industri dilanjutkan.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan terus dilaksanakan terlebih dahulu usai kebijakannya habis di 2024 mendatang.
Pasalnya menurut Arifin, HGBT memiliki manfaat yang baik untuk industri salah satunya menaikkan produktivitas dan pajak penerimaan negara. Tak hanya itu keuntungan HGBT lainnya dapat meningkatkan daya saing produk-produk RI serta keterjangkauan harga gas.
"Lanjut saja dulu (setelah 2024), kan ada pergantian antara penerimaan dan manfaatnya," katanya saat ditemui di kantor Kementrian ESDM pada Jumat 12 Juli 2024.
- Perpres Percepatan IKN Diteken, Pengusaha Mendapat Hak Guna Tanah hingga Hampir 2 Abad
- Seret Modal, BUMN Ini Tak Bisa Gaji Karyawan
- Garuda Indonesia (GIAA) Raih Peringkat IdBBB, Bos Beberkan Kuncinya
PGN Dukung Pemenuhan Gas Industri
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini menyebut, PT PGN Tbk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga keberlanjutan usaha dan daya saing industri.
"PGN telah menyalurkan seluruh volume HGBT yang diterima dari pemasok kepada seluruh industri penerima HGBT sesuai alokasi HGBT masing-masing penerima yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Ratih dalam keterangan resmi pada Jumat, 12 Juli 2024.
Ratih menjelaskan, lebih lanjut bahwa secara operasi, PGN sebagai perusahaan terbuka berkomitmen dalam menjalankan operasi secara transparan dan sesuai GCG yang ada dan hal ini dapat di cek oleh rekan-rekan industri dalam laporan keterbukaan PGN.
Ke depannya diharapkan juga ada stimulasi untuk menjaga kelangsungan bisnis midstream dan downstream hilir gas bumi serta kemampuan badan usaha sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau harga gas murah di bawah US$6 per MMBTU bagi tujuh kelompok industri dilanjutkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas keberlanjutan dari kebijakan HGBT di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 8 Juli 2024.
"Keputusannya HGBT itu dilanjutkan pada sektor eksisting yang sekarang tujuh sektor," kata Airlangga.
Adapun, tujuh kelompok industri tersebut, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet. Sementara itu perihal usulan program HGBT juga diperluas ke semua sektor industri, ia mengatakan masih dalam proses pengkajian.