Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara Peresmian Gereka Akselerasi Generasi Digital, 15 Desember 2021.
Industri

Himpun Dana Awal Rp4,3 Triliun, Erick Bilang Merah Putih Fund Fokus Biayai Soonicorn

  • Erick Thohir mengungkapkan bahwa Merah Putih Fund sebagai lembaga pendanaan untuk perusahaan yang berpotensi menjadi unicorn atau dikenal dengan nama soonicorn.

Industri

Daniel Deha

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemerintah akan memprioritaskan Merah Putih Fund sebagai lembaga pendanaan untuk perusahaan yang berpotensi menjadi unicorn atau dikenal dengan nama soonicorn.

"Merah Putih Fund ini akan fokus kepada soonicorn, calon unicorn," katanya dalam acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 20 Desember 2021.

Unicorn adalah perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari US$1 miliar. Dengan demikian soonicorn adalah perusahaan yang valuasi pasarnya di bawah US$1 miliar.

Erick sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan meluncurkan Merah Putih Fund atau Dana Ventura Merah Putih pada 17 Desember 2021. Namun jadwal tersebut diundur hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Erick mengatakan pemerintah pertama-tama akan menghimpun dana hingga US$300 juta setara Rp4,3 triliun (asumsi kurs Rp14.343 per dolar Amerika Serikat). Dana tersebut rencananya akan terkumpul sekurang-kurangnya pada kuartal ketiga tahun 2022.

Ada lima BUMN yang mendukung Merah Putih Fund yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Selain BUMN sebagai pemimpin putaran pendanaan, Erick juga membuka opsi keterlibatan investor swasta untuk membenamkan uangnya di Merah Putih Fund. Hal itu juga telah ditegaskan oleh Presiden Jokowi yang berharap kemauan investor swasta untuk ikut membangun ekosistem digital Indonesia.

"Kita juga berharap semua swasta masuk ke ekosistem dari pendanaan ini," papar Erick.

Erick, yang membawa lima nilai transformasi ketika memimpin Kementerian BUMN sejak tahun 2019, menambahkan bahwa dalam membangun ekosistem digital yang kuat pemerintah tidak hanya fokus pada pendanaan soonicorn.

Dia menyebut pemerintah juga akan melibatkan Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk mendanai unicorn dan decacorn. Hal itu sangat penting untuk membentuk ekosistem digital dalam menghadapi disrupsi teknologi.

"Kita juga sudah mengajak Sovereign Wealth Funds (SWF) INA untuk masuk yang lebih besar, untuk unicorn menuju decacorn. Inilah ekosistem yang kita harapkan kita menjadi kekuatan sendiri," pungkasnya.

Saat ini Indonesia telah memiliki 2.319 start up. Dari ribuan start up itu, ada satu decacorn dan tujuh unicorn.

Sebelumnya, Erick menegaskan Merah Putih Fund akan secara khusus membiayai start up karya anak bangsa yang pendirinya orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan pada akhirnya melakukan pencatatan saham (go public) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal itu merupakan upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dalam membangun start up lokal dan mencegah semakin banyaknya perusahaan rintisan yang berpindah ke luar negeri serta agar para pelaku bisnis lebih nasionalis lagi di masa depan.