<p>Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS) /Instagram KaesangP</p>
Olahraga

Hindari Konflik Kepentingan, Putra Erick Thohir Mundur dari Komisaris PT PSS

  • PT PSS merupakan perusahaan yang mengelola klub Liga 1, Persis Solo. Aga telah menjabat komisaris di klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu sejak tahun 2021.

Olahraga

Chrisna Chanis Cara

SOLO—Mahendra Agakhan Thohir memutuskan menanggalkan jabatan komisaris di PT Persis Solo Saestu (PSS). Keputusan itu diambil untuk menghindari konflik kepentingan mengingat sang ayah, Erick Thohir, merupakan Ketua Umum PSSI. Aga mundur dari PT PSS kurang dari sepekan menjelang Liga 1 2023/2024 bergulir. 

Sebagai informasi, PT PSS merupakan perusahaan yang mengelola klub Liga 1, Persis Solo. Aga telah menjabat komisaris di klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu sejak tahun 2021. “Alasan utamanya untuk menghindari konflik kepentingan karena Bapak kini Ketum PSSI,” ujar Aga dalam keterangan resminya, Selasa 27 Juni 2023. 

Lelaki 22 tahun itu mengakui berat harus meninggalkan klub yang dicintainya. Apalagi dia bersama Kaesang Pangarep dan Kevin Nugroho baru saja mengantar Persis lolos ke kasta tertinggi pada awal kepemimpinan mereka tahun 2021. “Sebenarnya sayang juga karena baru dua tahun di Persis. Namun ini demi kebaikan semua,” kata Aga.

Dia mengaaku sudah berkonsultasi dengan sang ayah terkait keputusannya itu. Aga juga sudah mengomunikasikan sikapnya pada klub. Meski mundur dari PT PSS, Aga berjanji tetap memberikan dukungan agar Persis menjadi juara Liga 1. “Saya tetap ingin mengikuti jejak Bapak saya membantu memajukan industri olahraga di Indonesia. Bagi saya, membangun industri olahraga bisa dari mana saja,” ujarnya. 

Bursa Saham

Sebagai informasi, kehadiran Aga, Kevin Nugroho dan Kaesang Pangarep yang notabene putra Presiden Joko Widodo di Persis Solo sempat mengundang perhatian. Tak lama usai mengakuisisi klub, mereka langsung berwacana membawa PT PSS melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2021. 

Sebelumnya, Persis Solo mendapat sokongan dana usai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memborong 20% sahamnya. Kepemilikan itu kemudian diatasnamakan Aga. Kaesang Pangarep ikut menguasai 40% saham klub disusul Kevin Nugroho 30%, Direktur PT Plevia Makmur Abadi, dan 10% saham dimiliki 26 klub pemilik Persis.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mendorong klub-klub bola berkiprah di pasar modal. Sejauh ini baru Bali United yang nyemplung ke bursa saham. “Kami berharap seiring dengan kondisi pemulihan perekonomian dan pasar modal, rencana klub-klub sepak bola untuk menjadi perusahaan tercatat di BEI dapat segera terealisasi,” ujar Nyoman.