Hindari Paus Lewat, Perusahaan Peti Kemas Ini Putar Jalur Layar
- Sebuah perusaaan peti kemas mengalihkan jalur layarnya lantaran menghindari seekor paus biru yng tengah lewat
Nasional
SRI LANKA - Sebuah perusaaan peti kemas mengalihkan jalur layarnya lantaran menghindari seekor paus biru yng tengah lewat. Pengalihan jalur layar dilakukan di sekitar wilayah perairan Sri Lanka, 15 mil ke Selatan dari jalur layar sebelumnya.
Perusahaan peti kemas MSC Mediterranean Shipping Company, mengatakan tindakan itu diambil sebagai tanggapan atas penelitian yang dilakukan oleh Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan.
"MSC Mediterranean Shipping Company telah mengambil langkah besar untuk membantu melindungi paus biru dan hewan lain yang hidup dan mencari makan di perairan lepas pantai Sri Lanka dengan memodifikasi panduan navigasi sejalan dengan saran para ilmuwan dan aktor kunci lainnya di sektor maritim, " kata MSC dalam sebuah pernyataan yang dikutip TrenAsia dari Insider Senin, 12 September 2022.
Sekadar informasi, MSC merupakan salah satu perusaaan peti kemas terbesar di dunia pada awal tahun ini. Total armada yang dimiliki mampu membawa 4,3 juta peti kemas standar 20 kaki.
Pergeseran rute layar peti kemas yang dilakukan MSC tak berpengaruh pada perusahaan logistik laut lainnya. Hanya saja, para penggiat satwa berharap keputusan MSC mengubah jalur peti kemas dapat membantu mengarah pada perubahan permanen pada jalur pelayaran resmi yang akan berdampak pada semua kapal.
"Perutean ulang adalah harapan utama untuk mengubah arus paus biru dari Sri Lanka. Ini juga menunjukkan kepada pemerintah Sri Lanka bahwa sekaranglah saatnya untuk mengambil tindakan yang tepat dan memindahkan jalur pelayaran keluar dari habitat paus biru untuk semua kapal dagang," ujar Direktur Hubungan Internasional di OceanCare, Nicolas Entrup.
Perlu diketahui mengenai paus biru, mamalia laut ini merupakan hewan terbesa yang hidup di bumi. Panjangnya bisa mencapai 80 hingga 100 kaki dan hidup selama 70 hingga 80 tahun.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam mencantumkan paus biru sebagai satwa terancam punah. Masih adanya perburuan menyebabkan spesies ini mengalami penurunan jumlah dan menuju ke ambang kepunahan pada 1960-an, di mana saat itu diberi perlindungan internasional.
Meski kini peeburuan paus tak lagi dilakukan, spesies ini rupanya masuh terus terancam. penyebabnya adalah karena penurunan sumber makanan utamanya, krill. Penurunan krill telah dikaitkan dengan krisis iklim, pengasaman laut, dan faktor lainnya.
Paus biru banyak ditemukan sepanjang tahun di ujung selatan Sri Lanka di Samudra Hindia. Sayangnya, wilayah ini menjadi jalur utama perjalanan peti kemas sehingga ada risiko bagi kumpuln paus itu bertambraan dengan kapal yang tengah melintas.