SPKLU.png
Energi

Hingga Akhir 2023, Ada 2.704 Unit Infrastruktur Siap Ngecas Kendaraan Listrik

  • Target infrastruktur KBLBB sebanyak 1.035 unit, sedangkan realisasinya lebih dari 2,5 kali, atau secara persentase sebesar 261 persen.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengungkapkan pembangunan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada tahun 2023 menembus 2,5 kali lipat dibandingkan target yang diusung.

Secara kumulatif hingga 2023, realisasi pembangunan infrastruktur KBLBB mencapai 2.704 unit, sedangkan targetnya adalah sebanyak 1.035 unit, gabungan dari stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

"Target infrastruktur KBLBB kita ada sebanyak 1.035 unit, sedangkan realisasinya lebih dari 2,5 kali, atau secara persentase sebesar 261 persen," ujarnya pada saat konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan dilansir pada Senin, 22 Januari 2024.

Berdasarkan sebaran infrastruktur KBLBB, Jisman merincih jika Pulau Jawa masih dominan dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia.

Di mana daerah Banten terdiri dari 46 SPKLU dan 294 SPBKLU, DKI Jakarta sebanyak 258 SPKLU dan 555 SPBKLU dan Jawa Barat hanya 211 SPKLU dan 367 SPBKLU. Jawa Tengah dan DIY masih 74 SPKLU dan 72 SPBKLU, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara 179 SPKLU dan 217 SPBKLU.

Sementara untuk di wilayah Sumatera 78 unit SPKLU dan 199 SPBKLU, Kalimantan sebanyak 42 SPKLU dan 20 SPBKLU, Sulawesi 34 SPKLU daan 48 SPBKLU, Provinsi Maluku baru memiliki 6 SPKLU dan Papua 4 SPKLU. Sehingga apabila ditotal keseluruhan, SPKLU sebanyak 932 unit dan SPBKLU 1.772 unit.

Ke depannya Kementerian ESDM akan membuat konsep sehingga ketimpangan pembangunan infrastruktur KBLBB tersebut bisa menjadi rata di seluruh daerah, dengan melibatkan United Nations Development Programme (UNDP) dalam mengembangkan infrastruktur KBLBB, melalui program Enhancing Readiness For The Transition To Electric Vehicle In Indonesia (ENTREV).

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga akhir 2023 realisasi konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor berbasis listrik masih jauh di bawah target yang ditetapkan yakni 50 ribu unit.

Dari sisi penyaluran bantuan untuk konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik baru Rp1,4 miliar kepada 145 penerima dari 181 total permohonan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan, penerima tersebut terdiri dari 137 unit dengan bantuan Rp10 juta, dan 8 unit dengan bantuan Rp7 juta.