Hingga Akhir Februari 2023, Realisasi Subsidi Energi Capai Rp11,8 Triliun
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan realisasi subsidi energi hingga Februaari 2023 sudah mencapai Rp11,8 triliun atau meningkat 12,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi subsidi energi hingga Februari 2023 sudah mencapai Rp11,8 triliun atau meningkat 12,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, subsidi energi yang digelontorkan langsung dirasakan masyarakat. Dengan manfaat seperti BBM subsidi, LPG 3 kg, serta subsidi listrik jadi lebih murah hingga tidak mengalami kenaikan.
"Subsidi energi telah dikeluarkan sebesar Rp11,8 triliun yang digunakan untuk subsidi BBM minyak tanah, LPG 3 Kg, dan listrik," kata Sri Mulyani dalam Pers Konpers APBN KiTa beberapa waktu lalu.
- Saran Terbaik Produktivitas dari Warren Buffet: Aturan 5/25
- Bank Kripto yang Memberikan Pinjaman ke FTX Hentikan Operasi dan Berdampak ke Bitcoin dkk
- Ini Dia 3 Alternatif WhatsApp Jika Anda Tidak Ingin Berbagi Data dengan Facebook
Menkeu menyampaikan untuk total anggaran subsidi yang telah digelontorkan sampai akhir Februari 2023 sebesar Rp24,3 triliun. Selain energi, ada juga non energi yakni penyaluran subsidi bunga KUR tahun sebelumnya sebesar Rp12,5 triliun.
Sementara itu, Sri Mulyani menyampaikan realisasi manfaat pensiun hingga Februari 2023 mencapai Rp 29,3 triliun. Realisasi program Kartu Prakerja sampai Februari 2023 mencapai Rp59 miliar yang utamanya digunakan untuk biaya pelatihan bagi 10 ribu orang peserta.
Di mana program Kartu Prakerja 2023 difokuskan pada peningkatan skill atau kompetensi, yakni lebih besar pada komponen biaya bantuan pelatihan dibandingkan insentif.
Adapun subsidi masuk dalam pos belanja non Kementerian/lembaga(K/L) yang realisasinya hingga Februari 2023 mencapai Rp106,2 triliun atau 8,5% dari pagu APBN 2023.