Hingga Kuartal III 2020, Penyaluran KUR BRI Capai Rp90,1 Triliun
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp90,1 triliun per kuartal III 2020. Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan 64% dari kuota KUR BRI tahun ini yang sebesar Rp140,2 triliun. Penyaluran kali ini menyasar 3,3 juta debitur, dengan mayoritas penerima, yakni 1,2 juta debitur berasal dari sektor […]
Industri
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp90,1 triliun per kuartal III 2020.
Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan 64% dari kuota KUR BRI tahun ini yang sebesar Rp140,2 triliun.
Penyaluran kali ini menyasar 3,3 juta debitur, dengan mayoritas penerima, yakni 1,2 juta debitur berasal dari sektor perdagangan. Adapun nilainya mencapai lebih dari Rp36,3 triliun. Sementara itu, Rp28,8 triliun diberikan kepada 1,2 juta debitur dari sektor pertanian.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Kemudian untuk industri pengolahan mencapai Rp10,9 triliun kepada 406 ribu debitur, perikanan senilai Rp1,7 trilun kepada 65 ribu debitur, dan jasa lainnya mencapai 455.000 debitur sebesar Rp12,4 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, penyaluran kredit dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga diharapkan proses pencairannya bisa lebih singkat dan tepat sasaran.
“Dengan penyaluran KUR secara cepat, kami berharap kondisi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) segera membaik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 16 Oktober 2020.
Menurutnya, dukungan untuk para pelaku usaha harus dimaksimalkan karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Meskipun demikian, pihaknya tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk meminimalkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
“Ketepatan penyaluran terlihat dari NPL BRI yang rendah, yakni 0,04 persen per September 2020,” jelasnya.
Kemudian, ia juga menyebut bahwa BRI telah mengembangkan ekosistem pasar, desa, dan digital dalam memberikan layanan perbankan.
Melalui ketiga ekosistem tersebut, bank bersandi BBRI ini menilai bisnis dapat diakselerasi secara terintegrasi sehingga masyarakat mendapat manfaat kemudahan bertransaksi.
Supari pun berharap KUR tersebut dapat mendongkrak kembali usaha masyarakat di tengah situasi menantang seperti saat ini. Di samping itu, ia mengimbau agar para debitur memanfaatkan ekosistem digital dalam hal distribusi maupun penjualan barang dan jasa.