<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Hingga Kuartal III 2020, Penyaluran KUR BRI Capai Rp90,1 Triliun

  • JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp90,1 triliun per kuartal III 2020. Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan 64% dari kuota KUR BRI tahun ini yang sebesar Rp140,2 triliun. Penyaluran kali ini menyasar 3,3 juta debitur, dengan mayoritas penerima, yakni 1,2 juta debitur berasal dari sektor […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp90,1 triliun per kuartal III 2020.

Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan 64% dari kuota KUR BRI tahun ini yang sebesar Rp140,2 triliun.

Penyaluran kali ini menyasar 3,3 juta debitur, dengan mayoritas penerima, yakni 1,2 juta debitur berasal dari sektor perdagangan. Adapun nilainya mencapai lebih dari Rp36,3 triliun. Sementara itu, Rp28,8 triliun diberikan kepada 1,2 juta debitur dari sektor pertanian.

Kemudian untuk industri pengolahan mencapai Rp10,9 triliun kepada 406 ribu debitur, perikanan senilai Rp1,7 trilun kepada 65 ribu debitur, dan jasa lainnya mencapai 455.000 debitur sebesar Rp12,4 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, penyaluran kredit dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga diharapkan proses pencairannya bisa lebih singkat dan tepat sasaran.

“Dengan penyaluran KUR secara cepat, kami berharap kondisi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) segera membaik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 16 Oktober 2020.

Menurutnya, dukungan untuk para pelaku usaha harus dimaksimalkan karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Meskipun demikian, pihaknya tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk meminimalkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

“Ketepatan penyaluran terlihat dari NPL BRI yang rendah, yakni 0,04 persen per September 2020,” jelasnya.

Kemudian, ia juga menyebut bahwa BRI telah mengembangkan ekosistem pasar, desa, dan digital dalam memberikan layanan perbankan.

Melalui ketiga ekosistem tersebut, bank bersandi BBRI ini menilai bisnis dapat diakselerasi secara terintegrasi sehingga masyarakat mendapat manfaat kemudahan bertransaksi.

Supari pun berharap KUR tersebut dapat mendongkrak kembali usaha masyarakat di tengah situasi menantang seperti saat ini. Di samping itu, ia mengimbau agar para debitur memanfaatkan ekosistem digital dalam hal distribusi maupun penjualan barang dan jasa.