Industri

Hingga September 2020 Realisasi APBN Capai Rp1.841 Triliun, Berikut Rinciannya

  • JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp1.841,1 triliun atau 67,2% dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per September 2020. Angka tersebut tumbuh 15,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.594,66 triliun “Pemerintah berhasil mengakselerasi belanjanya pada kuartal ketiga ini yang diharapkan menjadi pendorong positif, […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp1.841,1 triliun atau 67,2% dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per September 2020.

Angka tersebut tumbuh 15,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.594,66 triliun

“Pemerintah berhasil mengakselerasi belanjanya pada kuartal ketiga ini yang diharapkan menjadi pendorong positif, mengangkat ekonomi kita,” kata Sri Mulyani, dikutip dari laporan APBN September 2020, Rabu, 21 Oktober 2020.

Belanja negara tersebut terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.211,4 triliun atau 61,3% dari APBN. Belanja K/L Rp632,1 triliun atau 75,6% dari APBN, belanja Non K/L Rp579,2 triliun atau 50,9% dari APBN. 

Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) total Rp629,7 triliun atau 82,4% dari APBN dengan masing-masing Rp572 triliun untuk Transfer ke Daerah dan Rp57,7 triliun untuk Dana Desa.

“Sebagai catatan, belanja bantuan sosial (bansos) dan belanja barang naik untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).”

Capaian APBN September 2020

Secara keseluruhan, serapan APBN hingga September 2020 di berbagai bidang antara lain pada bantuan sosial (bansos) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta keluarga dan Kartu Sembako 19,4 juta KPM.

Kemudian ada bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta KPM, Bansos Tunai non Jabodetabek 9,2 juta KPM, bantuan tunai peserta sembako non PKH 9 juta KPM, bantuan beras peserta PKH 2 juta PKM.

Bantuan Usaha Mikro 9,1 juta penerima, bantuan upah 10,7 juta penerima. Ada kartu Pra Kerja 5,5 juta penerima, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 7,6 juta penerima. 

Pada bidang pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP) sebanyak 15,54 juta siswa, Bidik Misi/ Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebanyak 634.290 mahasiswa, bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kementerian Agama (Kemenag) 7 juta siswa.

Membangun/rehabilitasi Sekolah Dasar dan Menengah sebanyak 528 sekolah, madrasah & sekolah keagamaan sebanyak 226 sekolah.

Di bidang kesehatan terdapat peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 96,4 jiwa, peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) / Bukan Pekerja (BP) Penerima Bantuan Iuran 35,99 juta jiwa.

Insentif tenaga kesehatan (nakes) di pusat sebanyak 235.800 ribu nakes dan di daerah sebanyak 137.700 nakes.

Pada pos subsidi telah diberikan diskon listrik pada 31,4 juta pelanggan. Lalu subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3,5 juta debitur.

Bantuan perumahan sebanyak 108.200 unit rumah termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan subsidi pupuk sebanyak 6,4 juta ton. 

Di bidang infrastruktur antara lain pembangunan jalan baru sepanjang 137,21 km, pembangunan jembatan sepanjang 3.777,6 m, bendungan sebanyak 45 dengan rata-rata fisik sudah siap 48,57%.

Selanjutnya ada rel kereta api sepanjang 113,1 km’sp, pelabuhan di 5 lokasi, pembangunan jaringan irigasi rata-rata fisiknya 76,10%, rehabilitasi jaringan irigasi rata-rata fisik 52,28%. Rehabilitasi RJIT sebanyak 121.590 ha, jargas 86% dari target 127.864 sambungan rumah di 23 kabupaten/kotamadya.