HIPMI Siapkan Pendampingan Wirausaha Bagi Mayarakat Rempang Dampak Relokasi
- Program pelatihan ini direncanakan akan mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan usaha budidaya perikanan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan bagi warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan.
Nasional
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyampaikan komitmen mereka untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat yang terdampak relokasi Rempang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Program pelatihan ini direncanakan akan mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan usaha budidaya perikanan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan bagi warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan.
Hipmi, sebagai sebuah ekosistem pengusaha muda yang mencakup berbagai sektor usaha, memposisikan diri sebagai pihak yang ideal untuk memberikan pelatihan wirausaha yang komprehensif. Program pelatihan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan warga melalui analisis penilaian kebutuhan sebelum pelaksanaan kegiatan.
Program ini dinilai penting dan dibutuhkan, terutama bagi masyarakat yang mengalami perubahan dalam cara mereka menghasilkan pendapatan sebagai akibat relokasi perkampungan bagi wilayah terdampak pengembangan investasi di Kawasan tersebut.
Dilansir dari Antara, Rabu, 18 Oktober 2023, Fathul Nugroho, Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan BPP Hipmi, menekankan pentingnya melibatkan dan membina pengusaha lokal oleh para investor. Langkah ini diharapkan akan membantu pengusaha lokal tumbuh dan berkembang menjadi pengusaha menengah dan besar di masa depan.
- Pemkab Badung Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Pengolahan Sampah
- Bank Muamalat dan BPRS Teken Kerja Sama Layanan Digital
- 7 Hal Ini Kerap Dilakukan Pasangan yang Miliki Hubungan Toksik
Masyarakat yang terdampak oleh perubahan situasi masih tetap memerlukan penghasilan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan membantu Masyarakat terdampak menjalankan usaha sendiri, diharapkan usaha tersebut dapat menggantikan penghasilan yang hilang akibat relokasi.
Fathul juga menyoroti urgensi Foreign Direct Investment (FDI) di Pulau Rempang, yang diharapkan dapat segera terwujud. Menurutnya, banyak manfaat yang akan dirasakan oleh Indonesia, terutama oleh warga Rempang, investasi ini dinilai akan memperluas lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi lokal.
Program pelatihan kewirausahaan yang diinisiasi oleh Hipmi diharapkan dapat mendukung masyarakat Rempang menghadapi perubahan ekonomi pasca relokasi. Dengan pengembangan usaha yang dimiliki diharapkan masyarakat dapat memiliki hidup yang lebih baik dan lebih mandiri. Dukungan terhadap investasi asing juga dinilai akan menawarkan potensi manfaat jangka panjang bagi daerah tersebut dan seluruh Indonesia.