HM Sampoerna Bagikan 120.000 Masker di 50.000 Toko Kelontong
JAKARTA – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menginisiasi Gerakan Pakai Masker (GPM) dengan membagikan 120.000 masker kepada 50.000 toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Gerakan ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penularan virus COVID-19. Tidak hanya masker, Sampoerna juga ketat menerapkan protokol kesehatan dan sanitasi kepada setiap […]
Ekonomi, Fintech & UMKM
JAKARTA – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menginisiasi Gerakan Pakai Masker (GPM) dengan membagikan 120.000 masker kepada 50.000 toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC).
Gerakan ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penularan virus COVID-19. Tidak hanya masker, Sampoerna juga ketat menerapkan protokol kesehatan dan sanitasi kepada setiap karyawan meskipun mereka sedang tidak berada di area produksi.
“Dengan total tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebanyak 60.000 karyawan, Sampoerna terus mengedukasi kepatuhan protokol kesehatan di manapun mereka berada,” kata Elvira Lianita, Direktur Sampoerna dalam media briefing secara virtual, Jumat, 13 November 2020.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
- Bantu Start Up, Erick Refocusing Telkom dan Telkomsel
- Booming Tren Daring (Serial 5): SDM dan Infrastruktur Tertinggal, Perlindungan Data Tak Andal
Tidak sampai di situ, untuk mempromosikan protokol kesehatan, Elvira juga menyatakan telah memasang papan reklame tentang imbauan memakai masker.
Tercatat, papan reklame terpasang di 12 titik lokasi yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia. Misalnya di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, dan Makassar.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, gerakan ini juga merupakan upaya berkelanjutan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Artinya, inisiatif ini mendorong produktivitas pelaku UMKM untuk terus ada meski dalam masa pandemi.
“Ini demi memberikan dukungan kepada pelaku UMKM, peritel
tradisional, hingga mitra petani agar mereka tetap produktif dengan disiplin menerapkan tatanan kebiasaan baru,” tambahnya. (SKO)