Bendera Jepang
Dunia

Hokuriku Berencana Aktifkan Lagi Reaktor Nuklir Shika di 2026

  • Perusahaan sedang bekerja untuk menghidupkan kembali reaktor berkapasitas 1.206 megawatt (MW) yang telah ditutup sejak Maret 2011 ketika gempa bumi besar dan tsunami melanda Jepang.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Tenaga Listrik Hokuriku (9505.T) mengajukan rencana untuk memulai kembali reaktor No.2 pembangkit listrik tenaga nuklir Shika pada awal 2026. Hal itu diketahui dalam permohonan tahun lalu kepada pemerintah untuk menaikkan harga listrik.

Perusahaan sedang bekerja untuk menghidupkan kembali reaktor berkapasitas 1.206 megawatt (MW) yang telah ditutup sejak Maret 2011 ketika gempa bumi besar dan tsunami melanda Jepang. Bencana itu turut memicu kehancuran nuklir di Tokyo Electric Power (9501.T) pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Pemeriksaan untuk reaktor Shika No.2 telah berlarut-larut dalam penentuan apakah ada patahan aktif yang melintang di bawah lokasi tersebut. Namun Otoritas Regulasi Nuklir akhirnya setuju dengan pernyataan Hokuriku bahwa tidak ada patahan aktif yang berjalan di bawah reaktor. 

Hal ini menjadi kemenangan besar bagi perusahaan untuk memajukan proses peninjauan. “Pengaktifan kembali reaktor dengan cepat akan menjadi kekuatan besar untuk pasokan listrik yang stabil, struktur keuangan dan dekarbonisasi kami,” kata Presiden Koji Matsuda, dilansir dari Reuters, Selasa, 24 Oktober 2023.

Ia menambahkan, perusahaan tersebut berencana menyalakan kembali reaktor No.2 antara bulan Januari dan Maret tahun 2026 di bawah aplikasi kenaikan harga. “Setelah kami memiliki gambaran yang jelas tentang unit No.2, kami ingin segera memulai pekerjaan aplikasi pada reaktor No.1,” sambungnya. Reaktor No.1 berkapasitas 540 MW telah ditutup sejak Maret 2011.

Jepang melakukan perubahan kebijakan tenaga nuklir besar-besaran tahun lalu untuk mengatasi krisis energinya lebih dari satu dekade setelah bencana nuklir Fukushima tahun 2011 yang mendorong Jepang untuk menangguhkan semua reaktornya pada satu titik.

Matsuda mengatakan, dalam upaya lain untuk mengurangi emisi karbon dioksida, Hokuriku yang melayani wilayah barat laut Jepang, berencana untuk meningkatkan rasio pembakaran biomassa, di mana sebagian bahan bakar diganti dengan energi terbarukan menjadi 15% dari kurang dari 1% saat ini di dua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun fiskal 2024.