Peluncuran Holding BUMN Pangan dilaksanakan Kawasan Kota Tua, Jakarta oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan dihadiri jajaran Holding BUMN Pangan, Rabu, 12 Januari 2022.
Nasional

Holding BUMN Pangan Realisasikan Kemitraan Rantai Pasok dengan UMKM Senilai Rp1,16 Triliun

  • Holding pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ID Food bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus meningkatkan rantai pasok pangan sebagai bagian dari penguatan ekosistem pangan.
Nasional
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA - Holding pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ID Food bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus meningkatkan rantai pasok pangan sebagai bagian dari penguatan ekosistem pangan.

Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID Food Adhi Cahyono Nugroho mengatakan bahwa sampai dengan periode September 2022, pihaknya telah bermitra dengan 806 UMKM di berbagai sektor.

Hal ini sebagai bentuk dukungan pada hulu industri pangan sebagai bahan baku dan sebanyak 214.461 UMKM yang bermitra di hilir untuk produk-produk ID Food dengan nilai kerjasama hingga Rp1,16 triliun.

“Seperti rantai pasok komoditas gula, ID Food telah bermitra dengan petani tebu dengan offtake tebu sekitar Rp10,4 Miliar per tahun,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Minggu, 27 November 2022.

Adhi mengatakan, peran ID Food lainnya seperti sektor perikanan yang dikelola PT Perikanan Indonesia juga telah bermitra dengan nelayan, pelaku usaha perikanan dan UKM untuk memperkuat rantai pasok ikan sekitar 60 ton per tahunnya. 

“Begitupun komoditas garam dengan offtake garam petani sekitar 105,257 ton per tahun yang dikelola PT Garam,” tambahnya.

Pada sektor perdagangan yang dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia melalui platform Warung Pangan juga telah bermitra dengan UKM dan IKM untuk mendistribusikan pasok pangan dengan nilai penjualan sekitar Rp353 juta per tahun.

Menurutnya, potensi perluas sinergi rantai pasok pangan sangat besar dan berpeluang tiap tahunnya seperti pada komoditas beras dengan nilai Rp214 miliar, karkas ayam Rp227 miliar, garam Rp231 miliar, ikan Rp314 miliar, benih Rp502 milyar, teh Rp60 miliar, sapi Rp195 miliar, serta tebu yang berpotensi sinergi UKM hingga Rp1 triliun.

Sejauh ini, ID Food mengajak para pelaku UKM/IKM yang ingin bermitra, melalui akses digital. Holding BUMN Pangan ini mengembangkan aplikasi e-procurement yang digunakan perseroan dan 16 anak usahanya. 

Untuk di hilir, lanjut Adhi, pihaknya juga mengembangkan aplikasi Warung Pangan untuk UMKM/toko kelontong belanja kebutuhan tokonya, aplikasi gerai daging untuk UMKM yang berminat jadi reseller produk daging beku maupun daging olahan. 

Sementara itu, pada industri perikanan, ID Food mengembangkan aplikasi Perindo Nelayan yang memberikan kemudahan bagi nelayan untuk mencari ikan dan langsung menjual hasil tangkapannya.