<p>Penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham untuk pembentukan holding hotel BUMN. / Dok. PT Wijaya Karya Tbk.</p>
Industri

Holding Hotel BUMN Terbentuk, WIKA Realty Jadi Induk

  • JAKARTA – Lima badan usaha milik negara (BUMN) membentuk holding hotel BUMN dengan induk PT Wijaya Karya (Wika) Realty. Pembentukan holding ini dilakukan dengan penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham antara PT Wika Realty masing-masing dengan PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk), PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, dan PT […]

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Lima badan usaha milik negara (BUMN) membentuk holding hotel BUMN dengan induk PT Wijaya Karya (Wika) Realty.

Pembentukan holding ini dilakukan dengan penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham antara PT Wika Realty masing-masing dengan PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk), PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, dan PT Patra Jasa (anak usaha PT Pertamina (Persero), serta Perjanjian Komitmen Jual Beli Aset dengan PT Pegadaian.

Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif. Sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN.

“Sehingga BUMN induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki,” ujar Kartika.

Selain itu, kebijakan ini juga sesuai dengan rencana efisiensi dan perampingan BUMN sebagai institusi bisnis dan pemain global. BUMN juga berkomitmen menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata.

“Ini juga sebagai upaya meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN,” kata dia.

22 Hotel

Kartika juga menjelaskan Penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli tersebut adalah tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang telah ditandatangani pada September 2020.

Perjanjiian ini merupakan bagian dari pembentukan holding hotel yang pada tahap pertama terdapat 22 hotel yang akan terkonsolidasi dalam pembentukan Holding Hotel BUMN yaitu 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 Hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian.

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Direktur Utama WIKA Realty Koko Cahyo Kuncoro, PLT Direktur Utama PT Patra Jasa, Teddy Kurniawan Gusti, Direktur Utama Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said, Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, dan Direktur Utama Aero Wisata, Beni Guwanan.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyaksikan penandatanganan tersebut. Juga para Direktur Utama BUMN; PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan Manajemen BUMN lainnya.

Untuk diketahui, Hotel Indonesia Natour memiliki 11 unit hotel dan resort di Bali, Jawa, dan Sumatera yakni Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach, dan Inna Bali Heritage.

PT Aero Wisata, yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, memiliki Kila Senggigi Beach Lombok. Adapun PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha PT Patra Jasa memiliki dan mengelola The Patra Bali Resort & Villas. Sementara, PT Pegadaian memiliki 9 hotel yang dikelola oleh anak perusahaan PT Pesonna Indonesia Jaya dan tersebar di Makassar, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Tegal, Pekalongan dan Surabaya.

Sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, melalui entitas anaknya, PT Wika Realty saat ini mengelola 7 kondotel yakni Best Western Papilio Hotel di Surabaya, Best Western Premiere La Grande Hotel di Bandung, Wyndham Tamansari Jivva Resort, Golden Tulip Jineng Resort Bali, Best Western The Lagoon Manado Hotel, Best Western Premiere The Hive Hotel Jakarta dan Kyriad Hotel Airport Tangerang.