Honda dan GM Batal Kerja Sama Bangun Kendaraan Listrik Murah
- Kesepakatan tersebut awalnya dilakukan dalam upaya mengalahkan dominasi Tesla dalam penjualan mobil listrik.
Dunia
TOKYO - Honda Motor dan General Motors (GM) membatalkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik murah.
Kedua perusahaan pada April tahun lalu menyetujui kerja sama senilai US$5 miliar atau sekitar Rp79,42 triliun (kurs Rp15.931). Kesepakatan tersebut awalnya dilakukan dalam upaya mengalahkan dominasi Tesla dalam penjualan mobil listrik.
Keputusan untuk mengakhiri kerja sama kedua perusahaan tersebut juga menunjukkan perubahan strategi GM untuk menunda sejumlah peluncuran model mobil listrik terbarunya untuk fokus pada profitabilitas. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya biaya pemogokan serikat buruh United Auto Workers yang melonjak hingga US$200 juta (Rp3,18 triliun) per minggu di bulan ini.
“Setelah studi dan analisis ekstensif, kami mengambil keputusan bersama untuk menghentikan program tersebut. Setiap perusahaan tetap berkomitmen terhadap keterjangkauan di pasar kendaraan listrik,” ujar CEO GM, Mary Barra dikutip dari Reuters.
- Kementerian PUPR Hadirkan Fitur Baru dalam Aplikasi E-BMN untuk Pengamanan Aset Negara
- Sandang Status Siaga Darurat Kekeringan, Dispar Bali Optimis Target 4,5 juta Wisman Tercapai
- Lawan Kemiskinan, Pemprov Jateng Tingkatkan Kolaborasi dengan Swasta dan Filantropi
Di sisi lain, pemberhentian kontrak kerja sama tersebut tidak membuat Honda merubah rencana perusahaan untuk hanya menjual kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2040.
Mary Barra mengatakan pada hari Selasa dalam konferensi pers mengenai pendapatan bahwa produsen mobil asal Amerika tersebut mengalihkan upaya penjualan kendaraan listriknya di segmen entry-level.
“Setelah mempelajari hal ini selama setahun, kami memutuskan bahwa ini akan sulit sebagai sebuah bisnis, jadi saat ini, kami mengakhiri pengembangan kendaraan listrik yang terjangkau,” kata CEO Honda, Toshihiro Mibe dalam sebuah wawancara.
Di sisi lain, Honda dilaporkan pada pekan lalu ingin mendirikan usaha patungan dengan GM dan Cruise pada paruh pertama tahun 2024 untuk mengembangkan layanan berkendara tanpa pengemudi di Jepang pada awal tahun 2026.