Di Tengah Tantangan Global, Pertamina Sukses Hemat Anggaran sekitar Rp 6 Triliun
Industri

Hore! Green Diesel Component Pertamina Diborong Perusahaan Eropa Trafigura

  • Erick menyampaikan, Pertamina Group baru saja merampungkan nota kesepahaman dengan perusahaan Eropa Trafigura terkait pembelian GDC dalam jangka panjang.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi ekspansi  Pertamina Group lewat Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD) dan Pertamina International Shipping (PIS) ) terkait green diesel component (GDC) atau komponen biodiesel di pasar Eropa yang saat ini belum dapat terserap oleh pasar domestik.

Erick menyampaikan, Pertamina Group baru saja merampungkan nota kesepahaman dengan perusahaan Eropa Trafigura terkait pembelian GDC dalam jangka panjang. Menurutnya, new and renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki keunggulan ramah lingkungan dan kualitasnya lebih baik dari biodiesel konvensional.

"Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO) dan waste residue dari animal fat," ujar Erick di sela penandatanganan antara Pertamina Group dengan di London, Inggris, Jumat, 30 September 2022.

Erick menambahkan, permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori yakni base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun. 

Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group Trafigura bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term.

Erick menyebut potensi konsumsi FAME & bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat seiring target European Renewable Energy Directive (RED II) untuk penggunaan energi terbarukan sekitar 14% di sektor transportasi seluruh Eropa di 2030 atau naik dari target RED I yang sebelumnya sebesar 10%. Erick mengatakan bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa.

"Sedangkan Palm Oil tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku Palm Oil dalam jangka panjang, di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa," tambah Erick.

Erick berharap penetrasi pasar GDC tidak berhenti di sini. Dia meminta Pertamina Group terus membuka peluang untuk meningkatkan penetrasi dalam menjadi pemain GDC di kancah internasional. Menurut Erick, ketertarikan perusahaan Eropa memberikan bukti bahwa kualitas GDC KPI mampu bersaing dengan perusahaan lain.

"Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC," kata Erick.