<p>Ilustrasi perlindungan  kebocoran data dari peretasan. / Pixabay</p>

Huawei Ungkap 200 Juta Serangan Siber Tuju Indonesia

  • JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber. Program ini merupakan bentuk kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani antara BSSN dan perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Huawei. VP Delivery and Services Huawei Indonesia Yang Donghai mengatakan, kerja sama tersebut untuk […]

Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber. Program ini merupakan bentuk kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani antara BSSN dan perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Huawei.

VP Delivery and Services Huawei Indonesia Yang Donghai mengatakan, kerja sama tersebut untuk meningkatkan kapasitas dalam membangun keamanan siber.

“Serta bentuk upaya pencegahan bagi seluruh sektor dan elemen di tengah makin terkoneksinya kehidupan saat ini,” ujar dia dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 16 Juni 2020.

Data dari Huawei menyebut, penetrasi internet di Indonesia mencapai 64% dari total populasi. Angka tersebut memperlihatkan semakin terkoneksinya setiap lini kehidupan.

Namun di sisi lain, hal demikian membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi, seperti munculnya ancaman serangan siber serta upaya-upaya pembobolan data. Huawei juga menyebut, sepanjang 2018, lebih dari 200 juta upaya serangan siber dilancarkan mengarah ke Indonesia.

Di samping itu, Deputi Bidang Proteksi BSSN Akhmad Toha mengatakan, bahwa serangkaian pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para pegawai BSSN.

“Tentu hal ini sejalan dengan salah satu misi BSSN dalam menyediakan dan mengoptimalkan sumber daya keamanan siber dan sandi melalui proses pembelajaran dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan,” tutur dia.

Dia menambahkan, pelatihan yang membahas mengenai keamanan informasi dan situasi terkini ancaman keamanan siber ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dengan program yang makin beragam.

Pelatihan daring keamanan siber ini diselenggarakan sebanyak tiga kali, mulai 15 Juni yang akan membawakan topik Security Information and Security Overview, dilanjutkan pada 22 Juni dengan topik Network Security Basis, serta di tanggal 29 Juni dengan membawakan tema Web Security Protection.

Sebagai informasi,  Huawei telah membangun lebih dari 200.000 elemen jaringan komunikasi yang meliputi layanan jaringan 2G, 3G, dan 4G yang terkoneksi secara penuh serta menghadirkan layanan komunikasi bagi 80% masyarakat Indonesia. Huawei menghadirkan lebih dari 50.000 operasi layanan jaringan per tahunnya bagi pelanggan setelah memperoleh otorisasi dan persetujuan. (SKO)