Ilustrasi Beras dan Kacang Lentil
Dunia

Hubungan Memanas, Penjualan Kacang Lentil Kanada ke India Terhambat

  • Kanada sendiri adalah sumber utama impor India untuk lentil, bahan makanan kaya protein yang digunakan untuk membuat daal curry.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Penjualan kacang lentil Kanada ke India terhambat. Hal itu sejak Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mencurigai India terlibat dalam pembunuhan di tanah Kanada. 

Trudeau pun mulai khawatir balasan dari New Delhi yang bisa membatasi perdagangan. Dilansir dari Reuters, Selasa 27 September 2023, Kanada sedang "aktif mengusut dugaan yang mengaitkan agen pemerintah India dengan pembunuhan pemimpin separatis Sikh di British Columbia pada bulan Juni. 

Kementerian Luar Negeri India menyebut dugaan tersebut sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Kanada sendiri adalah sumber utama impor India untuk lentil, bahan makanan kaya protein yang digunakan untuk membuat daal curry.

Penurunan pembelian oleh India kemungkinan akan mengurangi harga yang diterima petani Kanada saat panen. Namun, langkah seperti itu juga bisa meningkatkan harga pangan domestik India, yang akan berisiko secara politis menjelang pemilihan nasional tahun depan.

Setelah produksi menurun, India melarang ekspor gandum tahun lalu, diikuti oleh larangan ekspor beras putih non-basmati tahun ini untuk menjaga pasokan bahan makanan dasar tersebut.

“Pejabat industri khawatir bahwa pemerintah bisa memberlakukan pembatasan perdagangan karena ketegangan saat ini antara kedua negara,” kata Nitin Gupta, wakil presiden senior Olam Agri India, salah satu importir utama.

Seorang pejabat pemerintah India senior mengatakan bahwa tidak ada rencana seperti itu dari India. "New Delhi belum memberikan instruksi kepada para importir untuk tidak melakukan pembelian," ujar pejabat yang meminta namanya dirahasiakan. Pemerintah India telah menghentikan pemberian visa kepada warga Kanada. 

Masing-masing negara telah mengusir beberapa diplomat. Seorang pejabat dari departemen Urusan Global Kanada mengatakan saat ini Kanada tidak mengambil tindakan apa pun yang akan secara langsung memengaruhi perdagangan dengan India, 

“Pembeli India telah membeli pasokan besar kacang lentil Kanada pada awal tahun ini untuk pengiriman setelah panen,” kata Kevin Price, pedagang ekspor senior di Parrish & Heimbecker, perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Winnipeg.

“Jelas kami khawatir untuk memastikan bahwa penjualan ini dapat terealisasikan,” ujar Price. “Apakah mereka ingin mengambil lebih banyak sekarang? Tidak. Mereka mengambil sikap 'menunggu dan melihat'," imbuhnya. 

Akibat hasil panen yang buruk di India, harga kacang lentil tinggi, tetapi sejak komentar Trudeau, penawaran India untuk pasokan Kanada turun sekitar 6% menjadi sekitar U$770 per metrik ton, kata Price. Seorang eksportir Kanada mengatakan meskipun pembeli India menjadi ragu-ragu, permintaan global secara keseluruhan untuk kacang lentil tetap kuat.

Kanada merupakan pemasok terbesar kacang lentil ke India dengan pengiriman sebanyak 485.492 metrik ton senilai US$370 juta, yang menyumbang lebih dari setengah dari total impor kacang lentil India, menurut data dari Kementerian Perdagangan India.

Tren terus berlanjut, dengan impor kacang lentil Kanada oleh India dari April hingga Juli meningkat sebanyak 420% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 190.784 ton, menurut data Kementerian Perdagangan.

India mengonsumsi sekitar 2,4 juta metrik ton kacang lentil setiap tahun, tetapi produksi lokalnya hanya mencapai 1,6 juta ton, kata Bimal Kothari, ketua Asosiasi Kacang dan Biji-bijian India.

Pembeli India saat ini sedang mencari pasokan kacang lentil dari Australia dan mengurangi pembelian dari Kanada, kata seorang dealer berbasis di Mumbai yang bekerja untuk perusahaan perdagangan global dan tidak diizinkan untuk berbicara secara publik.

“Inflasi dalam kelompok kacang saat ini sangat tinggi, membuat kacang lentil Kanada menjadi kebutuhan kritis bagi India. Setiap langkah yang diambil untuk membatasi impor kemungkinan akan berkontribusi pada inflasi, dan New Delhi kemungkinan besar akan menghindari tindakan semacam itu,” ujar dealer tersebut.