Ilustrasi Humpuss Maritim Internasional
Korporasi

Humpuss Intermoda (HITS) Balik Rugi jadi Laba Rp106 Miliar per Kuartal III-2022

  • PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) meraih kinerja positif pada kuartal III-2022.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) meraih kinerja positif pada kuartal III-2022.

Humpuss meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$6,76 juta atau setara dengan Rp106 miliar (kurs Rp15.742 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal III-2022. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mengalami rugi sebesar US$745.000 atau sekitar Rp11 miliar.

Hal itu berimbas pada peningkatan total laba bersih perusahaan dari sebelumnya US$273.000 menjadi US$8,40 juta.

Seiring dengan kenaikan laba, pendapatan usaha HITS juga mengalami pertumbuhan yang positif. HITS membukukan pendapatan per September 2022 sebesar US$84 juta, naik dibandingkan dengan tahun lalu yaitu US$62 juta.

Adapun rincian pendapatan usaha menurut pelanggan antara lain disumbangkan oleh PT Pertamina International Shipping sebesar US$13 juta. Diikuti oleh PT Pelindo IV yang membukukan US$7,80 juta.

Diikuti oleh BP Berau Ltd sebesar US$13 juta, PT Wilmar Nabati Indonesia US$2,29 juta dan PT Pengerukan Indonesia yaitu US$1,86 juta.

Selain itu, ada juga pendapatan usaha menurut jenis jasa yang diberikan antara lain kenaikan pada jasa sewa kapal untuk gas alam cair dari sebelumnya US$13 juta menjadi US$23 juta.

Disusul oleh sewa kapal untuk minyak mentah dan bahan bakar minyak dari sebelumnya US$9,4 juta menjadi US$11 juta, serta bahan kimia menjadi US$19 juta.

Sementara itu pada jasa pengelolaan awak kapal mengalami pertumbuhan dari US$997 ribu menjadi US$1,06 juta serta pusat pelatihan awak kapal dari US$186 ribu menjadi US$300 ribu.

Kendati demikian, hal itu berdampak pada beban pokok pendapatan perusahaan yang melonjak menjadi US$60 juta dari semula US$50 juta serta laba bruto menjadi US$24 juta.

Lalu, pada sisi beban usaha penjualan mengalami kenaikan kerugian dari US$405.000 menjadi US$437.000 , serta beban operasi lainnya dari US$1,08 juta menjadi US$1,81 juta.

Pada sisi total ekuitas perusahaan tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnya US$63 juta menjadi US$73 juta. Setali tiga uang, total aset perusahaan pun mengalami kenaikan dari US$223 juta menjadi US$229 juta.

Namun, hal itu tak diikuti oleh total liabilitas perusahaan yang menciut dari US$160 juta menjadi US$156 juta.