Presiden Jokowi saat menghadiri upacara HUT TNI bersama Panglima, KSAD, KSAU, dan KSAL pada 5 Oktober 2023 (Foto:Tangkapan Layar Youtube  Sekretariat Presiden)
Nasional

HUT TNI: Jokowi Pesan Tentara Bijak Gunakan Anggaran

  • Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggunakan anggaran untuk belanja alat utama sistem senjata (alutsista) dengan bijak dan sesuai peruntukannya. Hal ini lantaran keterbatasan APBN yang dimiliki Indonesia.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggunakan anggaran untuk belanja alat utama sistem senjata (alutsista) dengan bijak dan sesuai peruntukannya. Hal ini lantaran keterbatasan APBN yang dimiliki Indonesia.  

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke -78 TNI di Monas, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2023. Jokowi mengakui modernisasi alutsista sangat diperlukan. Namun dia mengingatkan keuangan negara ada batasnya. 

"Untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukannya,” kata Jokowi, dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden.

Selain meminta menggunakan anggaran secara bijak, Presiden meminta anggaran TNI dapat bermanfaat untuk masyarakat. “Saya minta agar anggaran yang dimiliki karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat, sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk rakyat."

Sebagai informasi, alokasi anggaran untuk Mabes TNI pada tahun 2023 sebesar Rp11,33 triliun; anggaran untuk TNI AD sebesar Rp55,26 triliun; anggaran untuk TNI AL sebesar Rp23,62 triliun, dan TNI AU sebesar Rp19,25 triliun.

Jika dirinci menurut program, anggaran program pelaksanaan tugas TNI sebesar Rp3,63 triliun; program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit sebesar Rp2,35 triliun; program kebijakan dan regulasi pertahanan sebesar Rp24,68 miliar, serta program modernisasi alutsista, non alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebesar Rp35,19 triliun.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyinggung soal produksi alutsista dalam negeri. Presiden meminta TNI memprioritaskan pembelian dan penggunaan alutsista dari pabrikan dalam negeri. Hal tersebut guna memberikan dorongan terhadap industri pertahanan dalam negeri agar dapat berkembang utamanya soal modernisasi.

“Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari perkembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Sehingga harus didorong transfer teknologi, harus didorong peningkatan SDM, dan harus diutamakan produk dalam negeri,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Presiden meminta prajurit TNI untuk peka terhadap krisis pangan. “Saya minta seluruh anggota TNI punya naluri terkait ini punya kesadaran dan kepekaan terkait ini. Urusan pangan adalah urusan perut sangat penting dan penentu stabilitas bangsa,” ucapnya.

Netralitas dalam pemilu juga ditekankan pada TNI. Ia meminta TNI turut memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan hal yang wajar.