Hutama Karya
BUMN

Hutama Karya Bayar Vendor Rp17,19 Triliun hingga Agustus 2023

  • Adapun hingga akhir 2023, Hutama Karya masih berkewajiban membayar Rp10 triliun kepada 835 mitra kerja

BUMN

Ananda Astri Dianka

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) terus meraih proyek baru. Terbaru, BUMN Karya ini menggarap Bendungan Cijurey paket II di Bogor dan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Bengkulu senilai Rp1,2 triliun.

Di samping pencapaiannya dalam meraih 2 kontrak baru, selama periode 1 Januari Hingga 31 Agustus 2023, Hutama Karya juga telah merealisasikan pembayaran sebesar Rp17,19 triliun kepada 1.660 mitra kerja atau vendor. 

Pembayaran tersebut direalisasikan kepada mitra kerja di bisnis jasa konstruksi, badan usaha jalan tol, hingga kantor pusat. Adapun hingga akhir 2023, Hutama Karya masih berkewajiban membayar Rp10 triliun kepada 835 mitra kerja.

“Ini juga menunjukkan bahwa bisnis Hutama Karya saat ini memiliki kemampuan dalam memenuhi hak mitra kerja serta menjaga kepercayaan mereka,” tutup Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya dikutip Selasa 12 September 2023.

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2023 Hutama Karya juga mencatatkan kontrak baru sebesar Rp19,02 triliun. Adapun segmen yang memberikan kontribusi terbesar adalah bersumber dari sektor Jalan dan Jembatan dan disusul dengan sektor gedung.

Rencana Merger

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana melakukan merger atau menyatukan perusahaan PT Waskita Karya (Persero) dengan Hutama Karya. masih dalam proses pembahasan.

Tjahjo mengatakan, saat ini pihaknya dengan Kementerian BUMN membahas ragam upaya yang dilakukan untuk menyehatakan BUMN karya ini.

"Terkait hal tersebut  masih dalam tahap pembahasan, prinsipnya kami mendukung program dari pemegang saham untuk penyehatan BUMN Karya," katanya saat dihubungi TrenAsia pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Sehingga belum ada keutusan lebih jauh mengenai mekanisme maupun kapan waktu marger terjadi. Namun yang pasti Hutama Karya mendukung pemegang saham dalam langkah penyehatan ini.

Meski belum final, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penyertaan modal atau PMN pada Hutama Karya sebesar Rp12,5 triliun pada 2024. Adapun kucuran dana PMN ini digunakan untuk penyelesaian pembangunan jalan tol.

Dilansir dalam Buku II Nota Keuangan, adapun manfaat pemberian PMN kepada PT Hutma Karya (Persero) di antaranya menunjang percepatan pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi, serta mendukung program pemerintah di bidang konektivitas nasional.

Selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh perjalanan di wilayah terkait sehingga mendukung penurunan biaya transportasi barang dan manusia.

"Dalam RAPBN tahun anggaran 2024, Pemerintah kembali mengalokasikan investasi melalui tambahan PMN kepada PT HK (Persero) sebesar Rp12.500 miliar (Rp12,5 triliun). PMN kepada PT HK (Persero) tersebut akan difokuskan untuk penyelesaian pembangunan jalan tol," tulis Buku II Nota Keuangan dilansir pada Jumat, 18 Agustus 2023.