Hutama Karya Cuan Besar, Laba Bersih Meroket 521%
- Hutama Karya juga mencapai pencapaian keuangan yang luar biasa, tidak hanya dalam hal laba bersih yang mencapai Rp 1,872 triliun, tetapi juga dalam peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 11,81% menjadi Rp 26,93 triliun.
BUMN
JAKARTA - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Hutama Karya, mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 521% pada tahun 2023.
Capaian tersebut disambut dengan apresiasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Erick menyatakan bahwa Hutama Karya dianggap sebagai BUMN yang "sehat", terutama berkat kontribusinya dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
JTTS dianggap mampu merangsang pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, menjadi langkah penting dalam pembangunan infrastruktur nasional.
JTTS, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), telah mencapai kemajuan signifikan dengan pembangunan 959 km jalan tol dan 656 km dioperasikan.
Hal ini menunjukkan komitmen Hutama Karya dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
- Bagaimana Ekonomi Indonesia Jika Israel Balas Serangan Iran?
- Rupiah Lampaui Rp16.000 per Dolar AS Dinilai Wajar
- Jadi Tersangka Korupsi, Ini Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Hutama Karya juga mencapai pencapaian keuangan yang luar biasa, tidak hanya dalam hal laba bersih yang mencapai Rp 1,872 triliun, tetapi juga dalam peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 11,81% menjadi Rp 26,93 triliun.
Kesuksesan ini didukung oleh transformasi menyeluruh yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk kerjasama investasi senilai Rp 20,5 triliun dengan INA.
“Salah satu aksi korporasi yang dilakukan yaitu asset recycling yang dilakukan terhadap kerja sama investasi 2 dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera yakni jalan tol Medan – Binjai (16,8 km), dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km) bersama dengan Indonesia Investment Authority (INA) senilai Rp 20,5 triliun pada Juni 2023 lalu,” terang Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, Selasa 16 April 2024.
Selain itu, Hutama Karya juga berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 30,88 triliun, meningkat 55% dari tahun sebelumnya, serta terlibat dalam pembangunan 6 proyek infrastruktur untuk mendorong Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (IKN) Nusantara.
- Bagaimana Ekonomi Indonesia Jika Israel Balas Serangan Iran?
- Rupiah Lampaui Rp16.000 per Dolar AS Dinilai Wajar
- Jadi Tersangka Korupsi, Ini Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Perusahaan juga mencatat peningkatan aset konsolidasi sebesar 8,59% menjadi Rp 169,74 triliun.
Selain itu, rasio keuangan Hutama Karya menunjukkan perbaikan yang signifikan, dengan rasio lancar sebesar 2,27x dan rasio cakupan bunga sebesar 1,46x.
Hal ini menandakan bahwa Hutama Karya tidak hanya mengalami pertumbuhan yang kuat secara finansial, tetapi juga menjaga kesehatan keuangan yang solid dan keberlanjutan jangka panjang bagi perusahaan.
Kinerja keuangan yang mengesankan ini disebut sebagai hasil dari transformasi menyeluruh dan strategi kerjasama yang dilakukan oleh Hutama Karya.
Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan memperkuat infrastruktur nasional.