Hutama Karya Dapat PMN Senilai Rp28,8 Triliun
- Penambahan modal Hutama Karya ini bakal digunakan perseroan untuk penyelesaian pembangunan ruas jalan tol.
Korporasi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp28,8 triliun ke PT Hutama Karya (Persero). Penambahan modal ini bakal digunakan untuk penyelesaian pembangunan ruas jalan tol.
Restu injeksi tersebut terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2023 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Saham Modal PT Hutama Karya yang merupakan Perusahaan Perseroan (Persero).
“Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp28,88 triliun," demikian bunyi keputusan tersebut, dikutip pada Kamis, 14 Desember 2023.
- Bos PTPP Bocorkan Kelanjutan Proyek Commuter Railway di Filipina
- Damri Operasikan 1.324 Bus Selama Nataru
- Google Rilis Update Android QPR2 Beta 2, Ini yang Diperbaharui
Lebih rinci dijelaskan bahwa suntikan PMN ini akan dibiayai oleh APBN Tahun 2023. Peraturan tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Jokowi dan mulai berlaku secara resmi sejak tanggal 12 Desember 2023.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban merinci bahwa penambahan PMN Hutama Karya tersebut akan digunakan untuk membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) salah satunya yakni Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung).
"Di sini nanti direncanakan akan ada PMN sebesar Rp18,6 triliun yang utamanya karena ini ingin membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung yang saat ini dilaksanakan oleh Waskita Sriwijaya Tol," jelasnya.
Asal tahu saja, proyek Jalan Tol Kapal Betung dikelola oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, karena penurunan kinerja WSKT yang sedang menjalani restrukturisasi, proyek ini dialihkan ke HK.
Dalam rangka pengalihan ini, total tambahan PMN yang akan diterima pada TA 2024 sebesar Rp10 triliun akan digunakan untuk membeli saham Waskita Sriwijaya Tol dengan skema penerbitan saham baru.
Tambahan PMN sebesar Rp18,6 triliun juga akan dialokasikan untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Bocimi yang awalnya dikerjakan oleh PT Trans Jabar Tol dengan nilai Rp2,5 triliun.
"Kemudian, sebesar Rp6,10 triliun akan akan digunakan sebagai kebutuhan penambahan PMN untuk penyesuaian JTTS tahap satu," tambah Rionald.
Rionald menambahkan anggaran yang disediakan untuk menyelesaikan tahap I JTTS mencakup 7 ruas tol, termasuk Binjai - Pangkalan Brandan (Rp1,29 triliun), Kisaran Indrapura (Rp636 miliar), Kuala Tanjung - Pematang Siantar (Rp194 miliar), dan Taba Penanjung - Bengkulu (Rp478 miliar).
Selain itu, PMN juga dialokasikan untuk menyelesaikan JTTS Sigli - Banda Aceh (Rp1 triliun), Sicincin-Padang (Rp2,01 triliun), dan Pekanbaru-Koto Kampar (Rp480 miliar).