Hutama Karya Kelimpahan Proyek Tol Milik Waskita, PMN Rp12,5 Triliun Disiapkan
- Dua proyek jalan tol milik Waskita Karya akan dialihkan ke Hutama Karya.
Industri
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuka opsi pemindahan proyek dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ke PT Hutama Karya (Persero).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dua ruas tol yang pembangunannya dilimpahkan dari Waskita ke Hutama Karya adalah ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Dengan pengalihan penugasan kepada Hutama Karya, maka Kementerian BUMN akan mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp12,5 triliun.
"Kami ajukan PMN untuk selesaikan beberapa ruas tol melalui HK, ada Bocimi dan Kapal Betung akan masuk ke dalam realisasi PMN melalui HK untuk selesaikan tol di Waskita," ungkap Kartika dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.
Kartika, yang akrab disapa Tiko, menjelaskan, alasan pengalihan proyek tersebut karena Waskita Karya tengah terlilit utang. Kementerian BUMN saat ini sedang berupaya melakukan restrukturisasi keuangan, baik untuk utang dengan kreditur Waskita maupun utang obligasi.
- Fenomena BPR Berguguran Tiap Tahun, Konsolidasi dan Digitalisasi Kuncinya?
- Bakal Rombak Kepengurusan? Berikut Mata Acara RUPS Garuda Indonesia (GIAA) Hari Ini!
- Mengukur Efek Kontrak Baru Blok Corridor dan Kenaikan ASP bagi Medco Energi (MEDC)
"Waskita saat ini kita sedang melakukan renegosiasi dengan kreditur dan lembaga obligasi," ujar Tiko.
Sebelumnya, Waskita sempat gagal mendapatkan PMN pada tahun anggaran 2022 sebesar Rp3 triliun. Penahanan akan PMN itu dilakukan karena penjualan yang dilakukan Waskita Karya tidak mencapai target. Penjualan Waskita Karya ditargetkan mencapai Rp 26 triliun sampai Rp 28 triliun.
PMN Hutama Karya
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengusulkan PMN untuk Hutama Karya sebesar Rp30,56 triliun pada tahun anggaran 2023.
Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menjelaskan nantinya PMN tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatra tahap 1 seperti, Ruas Binjai – Langsa Rp1,096 miliar, Ruas Indralaya – Muara Enim Rp1,028 miliar, Ruas Kisaran – Indrapura Rp1,176 miliar.
Kemudian, Kuala Tanjung – Parapat Rp3,037 miliar, Ruas Bengkulu – Tb. Penanjung Rp266 miliar, Ruas Sigli – Banda Aceh Rp952 miliar, Ruas Padang – Sicincin Rp5,339 miliar, Ruas Pekanbaru – Pangkalan Rp797 miliar.
“Serta dimulai pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 2 yakni Ruas Betung – Tempino – Jambi Rp 8,962 Miliar dan ruas Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru Rp7,909 miliar,” ujar Aloy.
Dari beberapa ruas tersebut, Hutama Karya akan mendahulukan penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap I dan sebagian JTTS tahap II (Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru)