Hutama Karya Lanjutkan Bangun Bendungan Terbesar di NTB

JAKARTA – Perusahaan konstruksi PT Hutama Karya (Persero) kembali meraih proyek pembangunan bendungan terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini bakal melanjutkan pembangunan Bendungan Bintang Bano.

Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan sebelumnya perseroan turut serta pada pembangunan tahap pertama. Kini kontraktor ini kembali dipercaya pemerintah untuk melanjutkan pembangunan bendungan tahap kedua.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

“Pekerjaan yang kami lanjutkan pada tahap kedua ini berupa penyelesaian bendungan utama dan pembangunan saluran pelimpah atau spillway bendungan. Total nilai kontrak Rp379 miliar,” kata Novias dalam siaran pers, Senin, 19 Oktober 2020.

Pada tahap kedua, perusahaan konstruksi pelat merah ini memiliki porsi pembangunan senilai Rp132,6 miliar. Pembangunan bendungan tahap kedua ini ditargetkan rampung pada 31 Desember 2021. Pengerjaannya dilakukan selama 512 hari kerja.

Secara rinci, lingkup pekerjaan perseroan pada tahap kedua itu antara lain galian tanah dan batu, pekerjaan hidromekanikal, pembangunan spillway, jembatan spillway, pembangunan jalan akses, normalisasi sungai, pekerjaan shotcrete, pembangunan fasilitas umum, dan pekerjaan lanskap.

Bendungan yang terletak di NTB itu memiliki tipe rockfill dengan random inti tegak setinggi 120 meter dari dasar galian. Bedungan ini memiliki bentang puncak sepanjang 497 meter dan lebar 12 meter. Bendungan Bintang Bano memiliki daya tampung sebesar 65,84 juta meter kubik air.

Menurut Novias, pembangunan Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu proyek infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah. Pasalnya, pembangunan bendungan ini termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN).