<p>Salah satu proyek PT Hutama Karya (Persero) yang dikerjakan pada semester II-2021, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar. Foto: Hutama Karya</p>
Industri

Hutama Karya Sabet 2 Penghargaan di Forum Ekselen BUMN (FEB)

  • PT Hutama Karya (Persero) meraih dua penghargaan Business Performance Excellence Award (BPEA) yang diselenggarakan oleh Forum Ekselen BUMN (FEB).

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) meraih dua penghargaan Business Performance Excellence Award (BPEA) yang diselenggarakan oleh Forum Ekselen BUMN (FEB).

Dua kategori yang diraih adalah Emerging Industry Leader dalam penilaian Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan Mature in Technology Capability dalam penilaian Kriteria Penilaian Teknologi Unggul (KPTU).

BPEA diberikan untuk perusahaan yang dinilai memiliki kinerja unggul. Hasil asesmennya mengacu pada KPKU dan KPTU.

Keduanya menjadi penilaian kematangan atas proses bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan sesuai kriteria frame work yang ditetapkan.

Di sisi lain, penilaian tersebut juga menjadi evaluasi efektivitas kinerja atas kompetitor dan perusahaan pembanding yang ada di industri sejenis.

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan penghargaan ini menjadi bukti komitmen manajemen atas implementasi KPKU dan KPTU yang optimal di lingkungan perusahaan.

“Hutama Karya akan mendorong perbaikan atas hasil assessment tersebut melalui serangkaian aksi yang berkelanjutan,” mengutip keterangan resmi, Rabu, 10 November 2021.

Novias menyebut keberhasilan Hutama Karya mendapatkan dua penghargaan ini tidak lepas dari dukungan dan kerja sama seluruh pihak. Ia berharap pencapaian tersebut juga diimplementasikan di anak perusahaan dan afiliasi Hutama Karya.

Pada asesmen KPKU tahun lalu, Hutama Karya berhasil memperoleh skor 653,4. Angka ini disebut melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Terkait KPTU, Novias bilang Hutama Karya telah melaksanakan FGD Kapabilitas Teknologi BUMN bersama dengan para assessor dari FEB. Skor yang diperoleh sebesar 4,19  dari skor maksimal 6. Angka tersebut juga berada di atas  rata-rata perolehan skor BUMN sebesar 3,9, dengan kategori Mature in Technology Capability.

Sebagai informasi, per semester I-2021 perusahaan pelat merah ini telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp6,27 triliun. 

Sebagian besar perolehan kontrak baru disumbang oleh proyek jalan dan jembatan, EPC, serta prasarana perhubungan.

Di samping itu, dalam rangka memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat pembangunan Trans Sumatra, perseroan telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp6,2 triliun pada akhir Agustus 2021.

Rinciannya, alokasi digunakan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.

Nantinya, keberadaan JTTS sendiri diklaim tidak hanya mempersingkat jarak tempuh antardaerah di Sumatra, tetapi juga menurunkan biaya transportasi barangatau manusia rata-rata sebesar 24,22%.