Hyundai KONA  Electric pada pameran Otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Tekno

Hyundai dan Kia Adopsi Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik Tesla

  • Selanjutnya kedua perusahaan tersebut juga akan memperluas penggunaan port NACS untuk pasar Kanada.

Tekno

Bintang Surya Laksana

SEOUL - Hyundai Motor dan Kia Corp umumkan pada Kamis, 5 Oktober 2023 akan mengadopsi teknologi pengisian daya mobil listrik milik Tesla untuk produk-produknya di pasar Amerika Serikat mulai 2024 mendatang.

Langkah Hyundai dan Kia ini semakin menambah perusahaan-perusahaan otomotif seperti Ford Motor, General Motors dan Nissan dalam mengadopsi North American Charging Standard (NACS) milik Tesla. Langkah Hyundai dan Kia menggunakan supercharger, sebutan stasiun pengisian daya milik perusahaan yang dipimpin Elon Musk untuk semakin dekat untuk menjadi standar industri.

Melansir Reuters, Kendaraan listrik baru Hyundai dan Kia akan hadir dengan port NACS, mulai kuartal keempat tahun 2024 di Amerika Serikat. Selanjutnya kedua perusahaan tersebut juga akan memperluas penggunaan port NACS untuk pasar Kanada. Kendaraan listrik Hyundai yang dilengkapi dengan port NACS akan tersedia pada paruh pertama tahun 2025, sedangkan kendaraan listrik Kia dengan teknologi tersebut pada akhir tahun 2024.

Langkah penggunaan port NACS ini memberi mobil listrik keluaran Hyundai dan Kia akses ke lebih dari 12,000 Tesla Supercharger di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, kata perusahaan tersebut.

Produsen mobil asal Korea Selatan ini juga mengatakan bahwa mereka akan menawarkan adaptor port NACS kepada pemilik mobil listrik produksi Hyundai dan Kia yang ada dan yang akan datang yang masih menggunakan port Combined Charging System (CCS). Hal tersebut akan memberi para pengguna akses ke Jaringan Supercharging Tesla pada kuartal pertama tahun 2025.

Pada bulan Juni, Hyundai Motor mengumumkan pertimbangannya untuk meningkatkan kompatibilitas kendaraannya dengan sistem pengisian daya NACS yang telah tersebar luas. Departemen Energi Amerika mencatatkan bahwa NACS mendominasi sekitar 60% dari pengisi daya mobil listrik di Amerika Serikat. Meskipun sistem CCS, yang didukung oleh produsen mobil lain seperti Volkswagen, menjadi pesaingnya, perusahaan Jerman ini telah menjalani pembicaraan dengan Tesla tentang potensi adopsi NACS. 

Kemudian, pada bulan Juli, Hyundai mengumumkan kolaborasi dengan Kia, Stellantis, dan BMW dalam sebuah usaha patungan untuk mengembangkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik di Amerika Serikat, dengan tujuan menantang dominasi Tesla dan memanfaatkan insentif pemerintah yang diberikan oleh pemerintahan Amerika.