<p>Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan industri di Batang terkait relokasi investasi asing. / Setneg.go.id</p>
Nasional

Hyundai Siap Bangun Pabrik di Kawasan Industri Batang

  • Hyundai Grup asal Korea Selatan dipastikan menjadi investor asing pertama yang akan siap membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

BATANG – Hyundai Grup asal Korea Selatan dipastikan menjadi investor asing pertama yang akan siap membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Hal itu diungkapkan secara langsung oleh Bupati Batang Wihaji. Dia bilang tengah menunggu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk peletakan batu pertama.

“Hyundai Grup menjadi investor pertama yang akan melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama. Kami masih menunggu jadwal kedatangan Kepala BKPM bersama Presiden Jokowi untuk melakukan ground breaking yang direncanakan Desember 2020,” katanya di Batang, dilansir Antara, Jumat, 20 November 2020.

Saat ini pihak konsorsium KIT dan Pemkab Batang terus mengejar penyelesaian persiapan lahan tahap pertama seluas 450 hektare yang dipersiapkan untuk lahan industri.

Wihaji mengatakan Hyundai Grup sendiri nantinya akan membangun industri yang bergerak di berbagai bidang antara lain industri kaca, baterai, serta tekstil.

“Oleh karena, tugas konsorsium saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penyiapan lahan di KIT Batang. Adapun pemkab juga akan menyiapkan tenaga kerja yang diperkirakan mencapai 300.000 orang,” katanya.

Pengawas Pelaksanaan Proyek Konsorsium Kawasan Industri Terpadu Batang Ahmad Zaki mengatakan pada pembangunan tahap pertama KIT Batang telah mencapai 60%.

Total luasan lahan yang akan dikerjakan secara bertahap mencapai 4.300 hektare dan yang baru dikerjakan tahap pertama yang dibagi menjadi tiga zona.

“Untuk penyiapan lahan di zona pertama progresnya mencapai 60 persen dan zona dua 23 persen. Zona tiga belum dimulai pengerjaannya. Kami berharap hingga akhir 2020 lahan seluas 300 hektare sudah siap untuk dibangun industri. Pada Januari 2021 bisa mencapai 450 hektare,” kata Ahmad Zaki. (SKO)