Indonesia-Australia
Nasional

IA-CEPA Dorong Tren Positif Perdagangan Indonesia-Australia

  • Duta Besar Indonesia untuk Australia juga menyebutkan investasi Australia di Indonesia juga telah meningkat sebesar 168% hingga 170%.

Nasional

Bintang Surya Laksana

TANGERANG - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono menyatakan, tren perdagangan kerja sama antara Indonesia dengan Australia terus alami peningkatan. Hal tersebut disebutkan didorong oleh implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).

“Hubungan antara Indonesia dan Australia semakin kuat beberapa tahun terakhir. Sejak lahirnya IA- CEPA, Indonesia dan Australia menikmati bertambahnya nilai perdagangan sebesar 86%,” ujar Siswo dalam forum bisnis Indonesia-Australia dengan tema “Indonesia-Australia Growing Together” pada SabtU, 21 Oktober 2023.

Siswo menyebutkan investasi Australia di Indonesia juga telah meningkat sebesar 168% hingga 170%. Oleh karena itu, Siswo menyebutkan pelaku bisnis dapat terus mengoptimalkan manfaat kesepakatan IA-CEPA tersebut.

Siswo menjelaskan, Australia kembali menjadi bagian dari 10 investor teratas di Indonesia. Data dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menyebutkan, setidaknya 50 buyers hadir dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 2023 pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan dan komitmen yang diharapkan dari Australia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI), Ari Satria menyoroti kemajuan pesat dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia, terutama setelah implementasi IA-CEPA selama tiga tahun ini. Ari menyebutkan penandatanganan IA-CEPA telah membuka berbagai peluang bagi kedua negara.

“Indonesia dapat mendongkrak kinerja ekspor melalui IA-CEPA. Selain itu, Indonesia juga dapat memperbaiki diri dalam rantai nilai global melalui IA-CEPA. Tidak hanya itu, IA-CEPA dapat meningkatkan daya saing investasi yang berasal dari luar negeri,” ungkap Ari.

Ari mengungkapkan para pemangku kepentingan bisnis dari Australia dan Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah sektor yang perlu bekerja sama untuk memperkuat perdagangan dan investasi melalui IA-CEPA. Selain itu, IA-CEPA juga berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia, terutama pada sejumlah sektor seperti pertanian pangan, manufaktur canggih, dan pengembangan keterampilan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar US$8,12 miliar atau sekitar Rp129,51 triliun (kurs Rp15.950). Pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai US$13,32 miliar (Rp212,45 triliun) atau alami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$12,64 miliar (Rp201,6 triliun).