Drumer Deep Purple, Ian Gillan (tengah),  memberi pernyataan dalam jumpa pers konser World Tour 2023 di Solo, Kamis 9 Maret 2023.
Dunia

Ian Paice, Solo dan Memori Kelam 1975

  • Sebelum tampil di Solo, Deep Purple sudah beberapa kali manggung di Tanah Air, tepatnya tahun 1975, 2002 dan 2004.
Dunia
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

SOLO—“Sekarang publik Indonesia sedikit lebih ramah.” Ucapan Ian Paice dalam jumpa pers Deep Purple di Solo, Kamis 9 Maret 2023, mengundang tawa kecil para hadirin maupun personel Deep Purple yang lain. “Kami tidak punya masalah kali ini,” ujar drumer Deep Purple itu menjelang konser band mereka di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jumat 10 Maret 2023.

Kalimat itu meluncur saat Ian ditanya soal sambutan publik dan perkembangan konser di Indonesia. Sebelum tampil di Solo, Deep Purple memang sudah beberapa kali manggung di Tanah Air, tepatnya tahun 1975, 2002 dan 2004. Ian Paice menjadi satu-satunya personel Deep Purple tersisa yang pernah merasakan atmosfer Stadion Senayan (sekarang GBK), 48 tahun silam. 

Kala itu, Deep Purple bermain dengan formasi MK IV yakni David Coverdale (vokal), Tommy Bolin (gitar), Glenn Hughes (bas), Jon Lord (kibor) dan Ian Paice (drum). Konser perdana Deep Purple di Indonesia ini bisa dibilang sukses dan gagal dalam waktu bersamaan. Sukses karena pelantun Smoke on The Water itu mampu mendatangkan 150.000 orang dalam konser dua hari, 4-5 Desember 1975.

Hingga kini, konser tersebut bahkan menjadi salah satu konser terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Sambutan luar biasa publik membuat Deep Purple terkesan mengingat saat itu Indonesia tengah menghadapi problem politik yakni peralihan pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Sayang, konser band internasional pertama di Indonesia itu juga diwarnai kericuhan hebat. 

Banyak penonton tak berkarcis yang merangsek masuk untuk melihat aksi David Coverdale dkk. Sejumlah fasilitas rusak termasuk pagar-pagar pembatas. Penonton di area konser pun memaksa mendekati panggung agar dapat menyimak Deep Purple lebih jelas. Kondisi yang tak terkendali membuat polisi mengeluarkan anjing besar untuk mengurai massa. 

Jon Lord dalam sebuah wawancara dengan Circus Magazine tahun 1976 mengaku melihat seorang penonton muda yang diseret anjing hingga bersimbah darah. Tak hanya itu, seorang kru Deep Purple, Patsy Collins, ditemukan tewas di penginapan menjelang hari kedua konser. Collins terjatuh di lubang lift setinggi delapan meter.    

Mengubur Tragedi

Sejumlah media pada saat itu menyebutkan Collins kemungkinan tewas karena berkelahi dengan sesama kru soal perempuan. Mereka diduga sedang mabuk. Akibat insiden tersebut, salah satu manajer tur Rob Cooksey, basis Deep Purple Glenn Hughes dan seorang kru dipenjara selama satu malam. Kisah lain kemudian terungkap jauh setelah kejadian tragis tersebut. 

Dalam sebuah artikel di Guitar World edisi Mei 1999, Jon Lord meyakini bahwa Patsy Collins dibunuh. Glenn Hughes juga mengungkap adanya “uang pelicin” yang harus mereka bayarkan ke aparat setempat untuk keluar dari penjara.  Hughes menyebut orang-orang yang ditangkap polisi, termasuk dirinya, tak ada hubungannya dengan kasus kematian Collins. “Kami punya masa menyenangkan dan masa yang sulit di sini. Namun tetap saja, penonton di sini sangat fantastis. Saya senang bisa kembali (ke Indonesia),” ujar Ian Paice.

Dalam konser keempatnya di Indonesia, Ian Paice bakal tampil bersama Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bas), Don Airey (kibor) dan Simon McBride (gitar). Paice, Gillan dan Glover sendiri merupakan bagian formasi MK II yang dianggap menjadi penentu melambungnya Deep Purple. 

Ian Gllian dalam jumpa pers mengakui Indonesia terus berkembang dalam hal manajemen konser dan industri musik secara keseluruhan. “Negara Anda sudah sangat berbeda. Mulai dari sistem politik dan lain sebagainya,” ujar Gillan yang menjadi bagian Deep Purple saat manggung di Indonesia tahun 2002 dan 2004. 

Konser di Solo bakal semakin bermakna karena Deep Purple kembali bertemu dengan God Bless, band pembuka mereka saat konser di Jakarta tahun 1975. Saat itu Achmad Albar dkk. baru terbentuk tiga tahun. Kini God Bless yang telah berstatus living legend di dunia musik Tanah Air bakal kembali mengawali konser Deep Purple.