<p>Ilustrasi baterai listrik kendaraan mobil / Pixabay</p>
Nasional

IBC: Modal Awal Holding Baterai Butuh Rp192 Miliar

  • Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyebut sebagai induk usaha gabungan empat perusahaan pelat merah diberikan modal awal sebesar Rp192 miliar untuk memperkuat konsolidasi rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyebut sebagai induk usaha gabungan empat perusahaan pelat merah, perusahaan diberikan modal awal sebesar Rp192 miliar untuk memperkuat konsolidasi rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Toto menjelaskan, setelah IBC 2021, perseroan membawahi keempat perusaaan BUMN lain untuk konsolidasi rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia yakni MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero).

"Jadi sebenarnya dari pemegang saham itu kami diberi modal awal waktu itu total Rp192 miliar setelah itu dibagi ke 4 pemegang saham," kata Toto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, dilansir Kamis, 13 April 2023.

Dengan pendanaan tersebut kata Toto, nantinya pendanaan akan lebih banyak dari partner bisnis, maka IBC tidak menggunakan modal awal tersebut untuk mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik. Namun proyek baterai kendaraan listrik mayoritas akan dibiayai oleh investasi yang dilakukan dengan para mitra perusahaan.

Dalam konsolidasi ini, MIND ID bersama Antam bertindak sebagai penyedia bijih nikel untuk bahan baku utama pembuatan baterai. Sedangkan Pertamina menjalankan bisnis manufaktur produk hilir meliputi pembuatan battery cell dan lainnya.

Sementara PLN akan menyediakan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan lain sebagainya. Porsi kepemilikan saham masing-masing BUMN tersebut adalah sebesar 25%.